SuaraBhinneka.id (Kota Probolinggo) – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo, menyelenggarakan Sarasehan Lintas Agama, segmen khusus pelajar dan guru pembina SMA/SMK/MA. Acara digelar di Aula Institut Ahmad Dahlan (IAD) 17 September 2025, mulai pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Kegiatan tersebut menghadirkan Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminudin, Sp.Og.(K), MM.Kes., Komandan Kodim 0820 Letkol Arh. Iwan Hermaya, serta Erfan Sudjianto, SE. dari Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Probolinggo sebagai narasumber. Peserta terdiri dari guru pembina dan perwakilan pelajar lintas agama SMA/SMK/MA se-Kota Probolinggo.
Rangkaian dan Tujuan Kegiatan
Ketua FKUB Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, dalam sambutannya menyampaikan, sarasehan lintas agama diselenggarakan berkelanjutan dengan pendekatan segmentatif. Kegiatan sebelumnya menyasar kalangan perempuan, guru agama SD/MI, guru SMP/MTs dan penyuluh, serta pelajar SMP/MTs.
“FKUB berikhtiar merawat harmoni hubungan antarumat beragama agar persatuan dan kesatuan bangsa terjaga. Memahami perbedaan sebagai fitrah, dengan ikhtiar menjalin kebersamaan dalam keberagaman,” ujar Hudri.
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya sarasehan sebagai ruang perjumpaan umat lintas agama, agar masyarakat terbiasa dengan perbedaan dan pembangunan dapat berlangsung kondusif penuh harmoni.
Pandangan Wali Kota dan Narasumber
Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminudin, mengibaratkan moderasi beragama sebagai sebuah orkestra. “Setiap alat musik memiliki fungsi dan suara berbeda, tetapi berpadu indah dalam satu irama. Demikian pula keberagaman kita yang harus berjalan harmonis,” jelasnya.
Ia juga memperkenalkan program unggulan pemerintah daerah, BERSOLEK, yang menjadi visi pembangunan Kota Probolinggo dalam lima tahun mendatang. Acara kemudian dilanjutkan pemaparan dari nara sumber.
Narasumber pertama, Erfan Sudjianto, memaparkan pandangan Buddhisme tentang moderasi beragama. Ia menekankan prinsip Jalan Tengah (Majjhima Patipada) yang mengajarkan keseimbangan, menolak ekstremisme, menumbuhkan kebijaksanaan, serta memupuk kasih sayang terhadap semua makhluk.
Sementara itu, Letkol Arh. Iwan Hermaya Dandim 0820, menekankan pentingnya menjaga pergaulan dalam kebhinekaan dan bijak dalam penggunaan teknologi. “Di tengah perbedaan, sikap saling menghormati harus dijaga. Termasuk dalam penggunaan media sosial, jangan sampai mengunggah konten yang dapat merusak kerukunan,” pesannya.
Dialog dan Diskusi
Acara dipandu pengurus FKUB, Samsul Arifin, dan dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif. Peserta aktif bertanya mengenai praktik moderasi beragama di sekolah serta peran pelajar dalam menjaga keharmonisan sosial.
Sarasehan lintas agama ini diakhiri tepat pukul 16.00 WIB, dengan harapan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan, memperkuat toleransi, dan menanamkan nilai moderasi beragama sejak dini di kalangan generasi muda Kota Probolinggo.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Liputan