SuaraBhinneka – Tak lama lagi, Kota Probolinggo, Jawa Timur, akan menggelar Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro). Meski belum diketahui tanggal pastinya, ajang tahunan ini, akan digelar dipenghujung Juni atau awal Juli 2025.
Pihak ketiga yang dipercaya mengelola Semipro, adalah Tropis Media Plan, Perusahaan Event Organiser (EO) lokal, yang dikomandoi Elok Hanifah. Kepastian itu diungkap kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Rahmatdeta, Rabu 21 Mei 2025 sore.
“Ada beberapa perusahaan EO yang telah melakukan pemaparan. Kami mempercayakan ke Tropis Media Plan, EO lokal. Soal tanggalnya, kami masih berkoordinasi dengan dinas lain,” jelas pria yang biasa disapa Deta ini.
Kalau tempat pelaksanaannya menurut Deta, dipastikan di alun-alun Kota Probolinggo. Namun tanggal pastinya, masih berkoordinasi dengan Dinas PUPR. Menyesuaikan dengan gawe Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Mengingat, pertengahan tahun ini (2025) rehabilitasi alun-alun Kota Probolinggo, akan dimulai. “Kami masih berkoordinasi dengan PUPR. Menyesuaikan jadawal. Kan alun-alun akan direvitalisasi pertengahan tahun ini,” jelas Deta.
Mengenai acara Deta menyebut, hampir sama dengan semipro tahun-tahun sebelumnya. Namun ada tambahan beberapa acara seperti kesenian dan olahraga di tempat lain. Acara yang dimaksud, di gelar di luar alun-alun. Hanya saja Deta masih merahasiakan lokasi dan tampilan pegelarannya.
Soal anggaran Semipro Deta menegaskan, tidak menggunakan dana APBD seperti tahun sebelumnya. Seluruh biaya Semipro dibebankan kepada pihak ketiga alias EO. “Mulai tahun 2024, dananya ditenggung pihak ketiga (EO). Ya, karena di dinas kami tidak ada anggaran untuk semipro,” jelasnya.
Pihak ketiga yang dipercaya mengelola Semipro, mencari sendiri demi suksesnya acara, yakni dengan cara sponsorship. Bekerjasama denga perusahaan swasta atau badan usaha milik daerah (BUMD) atau badan usaha milik negara (BUMN) yang melakukan aktivitasnya di Kota Probolinggo.
Terpisah, Sibro Malisi salah seorang anggota DPRD Kota Probolingoo mengaku heran, pemkot tidak membiayai program yang digelarnya. “Lho kok bisa tidak ada anggarannya. Harusnya pemkot menganggarkan. Tahun depan harus dianggarkan,” pinta sibro.
Sebab, kalau biaya penyelenggaraan Semipro dibebankan ke pihak ketiga (EO) maka tujuan semipro untuk pemberdayaan dan kesejahteraan UMKM, PKL, tidak akan pernah tercapai. Begitu juga dengan tujuan memperkenalkan kesenian tradisi lokal dan pariwisata.
“Kalau seperti ini, tujuan semipro tidak akan pernah tercapai. Ya, hanya sebatas hiburan. Efek domino ekonomi dan sosialnya, enggak kena,” tegas Sibro.
Karena kalau biaya dibebankan pada EO lanjut Sibro, maka tenda atau lapak yang disediakan di lokasi pagelaran oleh EO, tidak digratiskan, tetapi ada nilai atau harganya. Hasilnya, dipakai untuk membiayai Semipro. “Kalau tidak seperti itu, dapat dari mana EO,” katanya.
Dengan cara seperti itu, maka Sibro memastikan UMKM atau PKL lokal yang berniat ikut meramaikan acara Semipro, mengurungkan niatnya. Karena mereka tidak mampu membeli tenda atau lapak yang disediakan EO.
“Akhirnya mereka tidak jualan kan. Kalau seperti itu, yang panen ya peserta atau pedagang luar kota. Tujuan dari Semipro tidak tercapai. Kalau begitu, tahun depan Semipro mending ditiadakan ,” pungkas Sibro.
Sementara itu, Elok Hanifah pimpinan perusahaan Tropis Media Plan, saat dihubungi selulernya enggan berkomentar banyak. Warga Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan kota setempat ini mengaku sibuk mempersiapkan acara.
“Kan waktunya kurang dari satu bulan. Kita harus kerja cepat mempersiapkan segala sesuatunya. Maaf ya, kita tidak punya waktu untuk ngobrol. Kalau jadwal Ssemipro tanggal 26 Juni sampai dengan 5 Juli,” ujar Elok singkat.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Liputan