Rudal Hipersonik Iran Lima Kali Kecepatan Suara, Iron Dome Klepek-klepek

Rabu, 18 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rudal Hypersonic milik Iran yang kecepatannya melebihi kecepatan suara, senjata ampuh Iran Melawan Israel. Foto: Cici AI

Rudal Hypersonic milik Iran yang kecepatannya melebihi kecepatan suara, senjata ampuh Iran Melawan Israel. Foto: Cici AI

Iran dikenal memiliki rudal balistik dan rudal jelajah yang cukup canggih di kawasan Timur Tengah. Rudal tersebut bagian penting dari strategi pertahanan dan kekuatan militer Iran. Karena keterbatasan armada udara akibat sanksi internasional.

Berikut jenis rudal yang dimiliki Iran:

  1. Rudal Balistik Jarak Pendek (Short-Range Ballistic Missiles / SRBM)
  • Rudal jenis ini memiliki jangkauan hingga 1.000 km dan banyak digunakan oleh Iran.
  • Fateh-110
  • Jangkauan: ~300 km
  • Akurasi tinggi (menggunakan sistem pemandu GPS)
  • Digunakan untuk target taktis dan serangan cepat
  • Zolfaghar
  • Jangkauan: ~700 km
  • Varian dari Fateh-110 dengan jangkauan lebih jauh dan kepala peledak lebih besar
  • Dezful
  • Jangkauan: ~1.000 km
  • Generasi lanjut dari Zolfaghar, lebih presisi dan cepat
  1. Rudal Balistik Jarak Menengah (Medium-Range Ballistic Missiles / MRBM)
  • Jangkauan antara 1.000 – 3.000 km. Ini adalah kategori rudal strategis Iran yang membuat khawatir banyak negara.
  • Shahab-3
  • Jangkauan: ~1.300–2.000 km
  • Berdasarkan rudal Korea Utara (Nodong)
  • Dapat menjangkau Israel dan sebagian Eropa Tenggara
  • Ghadr-110
  • Versi pengembangan dari Shahab-3
  • Jangkauan: ~2.000 km
  • Waktu peluncuran lebih cepat, presisi ditingkatkan

Emad

  • Jangkauan: ~1.700 km
  • Rudal pertama Iran dengan kemampuan pemandu akhir (terminal guidance) → meningkatkan akurasi
  1. Rudal Balistik Jarak Jauh (Long-Range Ballistic Missiles / LRBM) dan ICBM
  • Belum ada rudal ICBM (jangkauan > 5.500 km) yang resmi dioperasikan, namun Iran dituding mengembangkan teknologi ke arah tersebut.
  • Beberapa proyek eksperimental seperti Kheibar Shekan dilaporkan mampu menjangkau 2.000 km lebih, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai ICBM.
  1. Rudal Jelajah (Cruise Missiles)

Rudal jelajah Iran lebih sulit dideteksi dan bisa menyerang target dengan lintasan datar dan presisi tinggi.

Soumar

  • Jangkauan: hingga 2.000–2.500 km
  • Mirip rudal Rusia Kh-55 yang pernah bocor ke Iran
  • Bisa membawa hulu ledak konvensional atau non-konvensional

Hoveyzeh

  • Jangkauan: lebih dari 1.350 km
  • Peluncuran dari darat
  • Akurasi tinggi dan kemampuan terbang rendah (menghindari radar)
  1. Rudal Anti-Kapal dan Sistem Pertahanan
  • Noor: Varian dari rudal anti-kapal C-802 buatan China
  • Nasr-1 dan Qadir: Rudal anti-kapal jarak pendek hingga menengah
  • Iran juga menggunakan rudal balistik anti-kapal seperti Hormuz-2
  1. Rudal Udara-ke-Darat dan Sistem Artileri Roket

Meski tidak dominan, Iran mengembangkan rudal seperti Yasin dan Balaban untuk pesawat tempur, serta sistem roket multilaras Fajr.

Baca Juga  Jet Tempur Generasi Baru KFX/IFX: Bikinan Indonesia dan Korea Selatan

Catatan Penting:

Iran mengandalkan rudal karena embargo internasional yang membatasi kekuatan udara. Rudal-rudal tersebut dibuat, untuk menunjukkan kekuatan atau pesan politik, termasuk uji coba atau serangan ke basis AS di Irak (2020).

Iran juga mentransfer teknologi ke kelompok sekutunya seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan milisi di Suriah dan Irak.

Iran memiliki rudal-rudal canggih karena beberapa alasan strategis, historis, dan geopolitik yang saling terkait. Berikut penjelasan utamanya:

  1. Pengganti Kekuatan Udara karena Embargo

Setelah Revolusi Islam tahun 1979, Iran terkena embargo militer internasional, terutama dari Amerika Serikat dan sekutunya. Ini membuat Iran kesulitan membeli:

  • Jet tempur canggih
  • Sistem senjata modern
  • Suku cadang pesawat buatan Barat

Solusinya: Iran memilih mengembangkan rudal balistik dan rudal jelajah sebagai pengganti kekuatan udara yang fleksibel, murah, dan sulit dicegat.

  1. Strategi Pertahanan Asimetris

Iran tahu bahwa mereka tidak bisa bersaing secara langsung dengan militer besar seperti AS atau Israel. Maka, mereka membangun strategi “pertahanan asimetris”, yaitu:

  • Mengandalkan rudal jarak jauh untuk menyerang balik jika diserang.
  • Memperkuat kemampuan serangan presisi dari daratan tanpa perlu armada udara besar.
  • Rudal menjadi alat deterrent (pencegah serangan) paling efektif.
  1. Investasi dalam Riset dan Teknologi
  • Iran memiliki komunitas ilmiah dan militer yang sangat aktif:
  • Mendirikan IRGC Aerospace Force (Pasukan Dirgantara Garda Revolusi) untuk fokus pada pengembangan rudal.
  • Membangun industri militer domestik sejak tahun 1980-an.
  • Mengembangkan teknologi reverse engineering dari rudal bekas Soviet, Korea Utara, dan bahkan Tiongkok.
  • Ini membuat Iran bisa merancang rudal sendiri dengan teknologi GPS, pemandu terminal, dan bahan bakar padat.
  1. Kepentingan Geopolitik Regional

Iran ingin menjadi kekuatan di Timur Tengah dan menandingi negara-negara seperti:

  • Arab Saudi (sekutu AS)
  • Israel (rival utama Iran)
  • Amerika Serikat (yang punya pangkalan di sekitar Teluk Persia)
  • Rudal canggih digunakan untuk:
  • Menunjukkan kekuatan politik
  • Menekan musuh dari jarak jauh
  • Mendukung kelompok sekutu di luar negeri (proxy war)
  1. Bantuan dan Transfer Teknologi

Iran kemungkinan menerima bantuan teknologi rudal dari:

  • Korea Utara (Shahab-3 berdasarkan rudal Nodong)
  • Tiongkok dan Rusia secara tidak langsung, lewat teknologi sipil atau perantara
  • Meski tidak selalu resmi, transfer ini membantu mempercepat pengembangan rudal Iran.
Baca Juga  Konstruksi Jembatan Gila di China, Ada yang Model Roller Coaster

Kesimpulan:

  • Iran punya rudal canggih karena:
  • Mereka tidak bisa mengandalkan angkatan udara.
  • Rudal adalah cara murah dan efektif untuk mempertahankan diri.
  • Mereka berinvestasi besar dalam sains dan teknologi militer.
  • Rudal memberi mereka pengaruh geopolitik yang lebih besar.
  • Mereka belajar dan meniru teknologi negara lain dengan cerdas.

Rudal hipersonik

Rudal hipersonik, jenis rudal yang melesat dengan kecepatan 5 Mach lebih, atau lima kali kecepatan suara (sekitar 6.200 km/jam di udara). Lebih cepat dibanding rudal konvensional dan sangat sulit dideteksi maupun dicegat oleh sistem pertahanan udara modern.

Ciri Khas Rudal Hipersonik

  1. Kecepatan Sangat Tinggi
  • Melampaui Mach 5 (Mach = kecepatan suara)
  • Beberapa model bahkan bisa mencapai Mach 10–20
  • Karena kecepatannya, waktu reaksi musuh untuk bertahan jadi sangat singkat
  1. Manuver di Tengah Terbang

Berbeda dari rudal balistik biasa (yang lintasannya seperti parabola dan bisa diprediksi), rudal hipersonik:

  • Bisa bermanuver selama terbang
  • Dapat mengubah arah untuk menghindari intersepsi
  • Menyerang dari sudut tak terduga
  1. Terbang di Atmosfer Rendah

Rudal balistik biasanya meninggalkan atmosfer sebelum kembali ke target. Sedangkan rudal hipersonik:

  • Terbang di lapisan atmosfer bawah (altitude rendah-menengah)
  • Ini membuatnya lebih sulit dideteksi radar dibanding rudal balistik

Jenis Rudal Hipersonik

  1. HGV (Hypersonic Glide Vehicle)
  • Diluncurkan oleh roket ke ketinggian tertentu, lalu meluncur dengan kecepatan tinggi
  • Contoh: Avangard (Rusia), DF-ZF (China)
  1. HCM (Hypersonic Cruise Missile)
  • Memiliki mesin sendiri (scramjet) yang membuatnya bisa melaju di kecepatan hipersonik sepanjang jalur terbang
  • Terbang seperti rudal jelajah, tapi jauh lebih cepat
  • Contoh: US AGM-183 ARRW, BrahMos II (India-Rusia)

Siapa yang Mengembangkan Rudal Hipersonik?

  • Negara Rudal Hipersonik
  • Rusia   Avangard, Kinzhal
  • China   DF-17, Starry Sky-2
  • Amerika Serikat AGM-183A, HAWC
  • India    BrahMos II (dalam pengembangan)
  • Iran      Mengklaim punya Fattah, rudal hipersonik pertama di Timur Tengah (2023)

Kelebihan Rudal Hipersonik

  • Sulit dideteksi dan dicegat
  • Waktu tempuh ke target sangat cepat
  • Bisa membawa hulu ledak konvensional atau nuklir
  • Bisa menyerang target bernilai tinggi seperti kapal induk, pangkalan militer, bahkan bunker bawah tanah
Baca Juga  Alutsista Buatan Indonesia Laris Manis di Luar Negeri, Ada Drone Elang Hitam

Kekhawatiran Internasional

  • Bisa mengacaukan stabilitas global karena sangat sulit dihentikan
  • Membuat waktu peringatan serangan sangat singkat
  • Potensi memicu perlombaan senjata baru di dunia

Kesimpulan:

  • Rudal hipersonik adalah senjata generasi baru yang menggabungkan:
  • Kecepatan ekstrem
  • Manuver tak terduga
  • Teknologi tinggi

Apakah Iran punya rudal hypersonic

Iran mengklaim telah memiliki rudal hipersonik. Pada Juni 2023, Iran secara resmi memperkenalkan rudal hipersonik pertamanya yang diberi nama “Fattah” (berarti “Penakluk”).

Rudal Hipersonik Iran: Fattah

  • Nama: Fattah
  • Diumumkan: 6 Juni 2023
  • Dikembangkan oleh: Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Islam (IRGC-AF)
  • Kecepatan: Hingga Mach 13–15 (sekitar 16.000–18.000 km/jam)
  • Jangkauan: Sekitar 1.400 km
  • Jenis: Kombinasi rudal balistik dengan glide vehicle manuver tinggi (seperti HGV)
  • Hulu ledak: Bisa membawa hulu ledak konvensional (atau mungkin nuklir di masa depan)

Apa yang Membuat Fattah Istimewa?

  1. Kecepatan Hipersonik

Klaim kecepatan mencapai Mach 13–15

Ini menjadikan Fattah sangat sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara seperti Iron Dome, Patriot, atau THAAD

  1. Kemampuan Manuver

Fattah diklaim memiliki pemandu vektor dorong (thrust vector control) yang memungkinkannya berubah arah selama fase akhir terbang

Berbeda dari rudal balistik konvensional yang mengikuti lintasan tetap

  1. Diterbangkan di Atmosfer

Terbang di ketinggian menengah (dalam atmosfer) sehingga lebih sulit dideteksi radar

Seberapa Kredibel Klaim Ini?

Iran memang tidak transparan secara teknis, sehingga banyak analis barat meragukan apakah Fattah benar-benar hipersonik dalam arti teknologi HGV modern seperti milik Rusia (Avangard) atau China (DF-17).

Namun, Iran punya rekam jejak cukup baik dalam pengembangan rudal balistik dan drone canggih secara mandiri.

Beberapa teknologi Fattah mungkin berasal dari hasil reverse engineering dan pengembangan internal dari rudal balistik seperti Fateh-110 atau Shahab.

Meski belum terbukti setara dengan teknologi AS, Rusia, atau China, Iran kemungkinan besar memiliki rudal dengan kemampuan kecepatan tinggi dan manuver tinggi, yang cukup disebut udal hipersonik versi regional.

Dampaknya di Kawasan

  • Negara-negara seperti Israel, Arab Saudi, dan AS sangat memperhatikan rudal ini.
  • Fattah meningkatkan daya gentar Iran di kawasan, terutama terhadap pangkalan militer AS dan sekutunya di Timur Tengah.***

 

Penulis : Agus Purwoko

Editor : Gusmo

Sumber Berita: Berbagai Sumber

Berita Terkait

Deretan Mobil Rumah Termewah 2026, Ada yang 83 Miliar
Rolls-Royce Boat Tail: Mobil Super Mewah Seharga Rp 437 Miliar
Jam Tangan Richard Mille yang Dipakai Sahroni, Harganya Gila-gilaan
Harga Poco X4 Pro: HP untuk Penggemar Smartphone Kencang
POCO C65: Smartphone Raja Gaming Harga Kelas Satu Jutaan
POCO M6: Smartphone Harga Terjangkau Performa Memukau
Tiga Pesawat Latih yang Bisa Terjun ke Medan Perang dan di-Upgrade
Pesawat Latih Indonesia: BAE Hawk dan Golden Eagle, Kayak Jet Tempur F-16

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 19:33

Rolls-Royce Boat Tail: Mobil Super Mewah Seharga Rp 437 Miliar

Rabu, 10 September 2025 - 09:14

Jam Tangan Richard Mille yang Dipakai Sahroni, Harganya Gila-gilaan

Senin, 8 September 2025 - 08:00

Harga Poco X4 Pro: HP untuk Penggemar Smartphone Kencang

Rabu, 3 September 2025 - 06:58

POCO C65: Smartphone Raja Gaming Harga Kelas Satu Jutaan

Rabu, 3 September 2025 - 06:45

POCO M6: Smartphone Harga Terjangkau Performa Memukau

Berita Terbaru