Selama ini kita mendengar kalau hanya Rusia, Amerika Serikat, dan Tiongkok yang punya alat utama sistem senjata (alutsista) tercanggih di dunia. Padahal, Indonesia juga bisa bikin alutsista yang tak kalah canggih, bahkan diakui dunia
Beberapa produk pertahanan buatan anak bangsa yang laris manis di pasar global, dan digunakan banyak negara. Bahkan Rusia juga memesan dan membeli alat perang atau alutsista buatan Indonesia. Berikut ini produknya:
1. Senapan Serbu SS2 – Andalan Pasukan Elit Dunia
- Produsen: PT Pindad
- Jenis: Senapan serbu kaliber 5,56 mm
SS2 (Senapan Serbu 2) senjata buatan dalam negeri yang dikembangkan PT Pindad sebagai penerus SS1. Dirancang dengan ergonomi yang lebih baik, bobot lebih ringan, dan akurasinya ditingkatkan, sehingga diminati beberapa negara.
Di antaranya, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, dan Uni Emirat Arab. Prestasinya dikancah internasional tak main-main, senapan ini menjuarai berbagai kompetisi tembak internasional. Tak heran kalau SS2 favorit di kalangan pasukan elit.
2. Kapal Cepat Rudal (KCR) – Lincah dan Mematikan
- Produsen: PT PAL Indonesia
- Jenis: Kapal patroli cepat bersenjata rudal
KCR buatan PT PAL Indonesia dirancang khusus untuk menghadapi pertempuran laut modern. Kapal ini memiliki kecepatan tinggi, manuver lincah, dan daya gempurnya mematikan terhadap kapal musuh.
Salah satu fitur andalannya, rudal anti-kapal C-705, yang efektif untuk pertempuran laut jarak menengah. Bobot relatif ringan dan kemampuan bermanuver tinggi di perairan dangkal maupun sempit, KCR solusi untuk operasi cepat dan taktis.Beberapa negara seperti Uni Emirat Arab, Filipina, dan Senegal disebut pernah membeli
3. Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV) – Andalan Angkut Militer Regional
- Produsen: PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Filipina
- Jenis: Kapal angkut logistik dan pasukan
Strategic Sealift Vessel (SSV) kapal perang multifungsi hasil kerja sama PT PAL Indonesia dan Angkatan Laut Filipina. Kapal ini dirancang untuk mengangkut pasukan, logistik, kendaraan militer, serta operasi kemanusiaan dan bantuan bencana.
Hingga saat ini, Filipina telah mengoperasikan dua unit SSV, yang diberi nama BRP Tarlac (LD-601) dan BRP Davao del Sur (LD-602). Keduanya menjadi tulang punggung logistik dan mobilitas laut Filipina dalam berbagai operasi militer dan sipil.
Yang menarik, proyek ini tercatat sebagai ekspor kapal perang terbesar Indonesia hingga saat ini, sekaligus memperkuat posisi PT PAL di pasar industri pertahanan maritim kawasan Asia Tenggara.
4. R-Han 122B – Roket Multilaras Buatan Anak Bangsa
- Produsen: Konsorsium LAPAN, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, dan TNI
- Jenis: Roket artileri jarak menengah
R-Han 122B (Roket Hanud 122B) salah satu simbol kemajuan teknologi persenjataan dalam negeri. Roket ini dikembangkan konsorsium nasional, LAPAN, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, serta TNI, sebagai bagian upaya kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista).
Dirancang untuk pertempuran darat jarak menengah, R-Han 122B mampu menjangkau target hingga 30 km dengan akurasi tinggi. Sistem peluncurannya dapat diintegrasikan dalam kendaraan mobile, fleksibel diberbagai medan tempur.
Tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, beberapa negara di Afrika menyatakan minat untuk bekerja sama dalam pengembangan dan akuisisinya.
5. Bom P-Series dan Smart Bomb – Presisi Tinggi Buatan Lokal
- Produsen: PT Dahana dan PT Sari Bahari
- Jenis: Bom pintar dan bom latihan untuk pesawat tempur
Indonesia tak hanya mandiri dalam memproduksi senjata ringan, tetapi melangkah maju dalam pengembangan bom pintar (smart bomb). Melalui kerja sama PT Dahana dan PT Sari Bahari, lahirlah seri bom P-Series, mencakup bom latihan dan bom sistem pemandu canggih.
Keunggulan bom pintar buatan dalam negeri, dipandu sistem GPS, sehingga mengenai target presisi tinggi, fitur krusial dalam operasi udara modern. Selain untuk latihan tempur, bom tersebut kompatibel dengan berbagai jenis pesawat jet tempur milik TNI AU.
6. Drone Elang Hitam – Lompatan Besar Menuju Teknologi Tempur Modern
- Pengembang: Konsorsium BUMN dan Kementerian Pertahanan RI
- Jenis: Drone pengintai dan tempur (Medium Altitude Long Endurance – MALE UAV)
Drone Elang Hitam adalah proyek strategis nasional yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan Indonesia akan sistem pengintai dan tempur tanpa awak berkemampuan tinggi.
Drone ini berkategori MALE (Medium Altitude Long Endurance), mampu terbang di ketinggian menengah dan bertahan lama di udara. Untuk misi pengawasan perbatasan, patroli laut, hingga operasi militer ofensif.
Dikembangkan oleh konsorsium BUMN pertahanan serta Kementerian Pertahanan, Elang Hitam dirancang untuk membawa persenjataan, sensor modern, dan kecanggihannya setara dengan drone militer kelas dunia.
Meski masih dalam tahap penyempurnaan dan uji coba, proyek ini telah menarik perhatian sejumlah negara. Kehadiran Elang Hitam, lompatan teknologi militer Indonesia ke era digital dan otonom.
Berikut beberapa keunggulan teknisnya:
- Durasi terbang hingga 24 jam nonstop
- Ketinggian terbang mencapai 9.000 meter
- Dilengkapi kamera pengintai dan radar canggih
- Panjang badan 8 meter, lebar sayap 2,65 meter
- Akan dipersenjatai rudal (weaponized)
Drone ini diperkenalkan ke publik Desember 2019. uji terbang pertama 2020, namun karena pandemi COVID-19 ditunda hingga 2021. Target operasional penuh 2024, setelah melewati serangkaian uji sertifikasi dan validasi sistem.
Menariknya, Elang Hitam dilirik beberapa negara. Tinggal menunggu proses sertifikasi akhir, Indonesia bisa mengekspor teknologi drone-nya ke pasar global. Pesawat tanpa awak buatan anak negeri ini tidak hanya melindungi langit Indonesia, tapi komoditas strategis pertahanan yang membanggakan.
Pesawat Buatan Anak Bangsa Tembus Pasar Internasional
Indonesia punya pesawat buatan sendiri yang telah diekspor ke berbagai negara? Salah satunya adalah CN 235-220, hasil produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bekerja sama dengan perusahaan kedirgantaraan asal Spanyol, CASA (Construcciones Aeronáuticas SA).
Pesawat jenis CN 235-220 ini mampu mengangkut 49 penumpang, dan multifungsi. Bisa untuk penerbangan komersial, transportasi militer, hingga patroli maritim. Berkat dua mesin turboprop, pesawat ini mampu mendarat di landasan pendek.
Beberapa negara yang telah membeli CN 235 buatan Indonesia antara lain:
Senegal (Angkatan Udara & Angkatan Darat) – masing-masing 1 unit
- Thailand (Royal Thai Police) – 3 unit
- Korea Selatan – 12 unit (negara pemakai terbanyak)
- Turki – 9 unit
- Malaysia – 8 unit
- Uni Emirat Arab – 7 unit
Selain itu, ada juga pesawat C-295, yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia bersama CASA Spanyol. Selain digunakan oleh TNI Angkatan Udara, pesawat ini juga dipercaya oleh:
- Angkatan Udara Mesir
- Angkatan Udara Polandia
- Angkatan Udara Kanada
7. X15 Fast Patrol Boat: Kapal Cepat Buatan Anak Bangsa yang Mendunia
Tak hanya di udara, Indonesia juga unjuk gigi di laut. Salah satu buktinya adalah X15 Fast Patrol Boat, kapal patroli cepat hasil kerja sama PT Lundin Industry Invest (berbasis di Banyuwangi) dengan pemerintah Malaysia.
X15 kapal patroli sekaligus kapal tempur ringan berbasis desain monohull. Kapal ini tersedia dalam tiga varian ukuran, 11 meter, 16 meter dan 16,5 meter
Kapal ini terinspirasi dari kapal riset milik Swedia dan mampu mengangkut 14 personel. Sebagai kapal tempur ringan, X15 dilengkapi senjata pertahanan diri, berupa Senapan kaliber 12,7 mm dan Senapan GPMG kaliber 7,62 mm
Yang membuat X15 istimewa, adalah kemampuannya untuk operasi amfibi. Kapal ini memiliki bow ramp (pintu depan) dan tangga, sehingga memudahkan pasukan turun langsung ke darat.
X15 Fast Patrol Boat juga sangat fleksibel dan cocok untuk berbagai misi seperti:
- Patroli reguler
- Pengintaian & pengawasan
- Penegakan hukum laut
- Kontra-terorisme & evakuasi medis
- Operasi SAR (Search and Rescue)
Selain digunakan oleh Indonesia dan Malaysia, militer Timor Leste juga tertarik dengan kapal ini.
Senjata Api Buatan Indonesia Tembus Pasar Internasional
Siapa bilang Indonesia hanya bisa jadi pasar? Faktanya, berbagai senjata api buatan anak bangsa sudah diekspor ke banyak negara di Asia hingga Afrika.
8. Roket Kaliber 80 mm – PT Sari Bahari (Malang)
Roket 80 mm buatan PT Sari Bahari telah dipesan sebanyak 260 unit tahun 2013, untuk latihan perang. Roket ini bagian dari alutsista latihan yang efektif dan efisien, serta terus dikembangkan untuk kebutuhan nasional dan ekspor.
- Pistol G2 Premium & G2 Combat – PT Pindad
- Pistol G2 buatan PT Pindad menjadi salah satu produk unggulan ekspor.
- G2 Premium telah diekspor ke Timur Tengah sebanyak 10.000 unit.
- G2 Combat sebelumnya sudah lebih dulu digunakan oleh negara-negara seperti Laos, Vietnam, dan Filipina.
Pistol ini menggunakan peluru kaliber 9 mm dan memiliki kapasitas 15 peluru dalam satu magazine. G2 Combat dikenal memiliki akurasi tinggi dan andal dalam berbagai kondisi operasi.
8. Senapan Serbu SS2 – Kaliber 5,56 mm NATO, Andalan Pasukan Elite
- Produsen: PT Pindad
Jenis: Senapan serbu kaliber 5,56 mm standar NATO
SS2 (Senapan Serbu 2) adalah generasi terbaru buatan PT Pindad yang menggantikan SS1. Mengusung kaliber 5,56 x 45 mm NATO, SS2 dirancang dengan ergonomi lebih baik, akurasi lebih tinggi, serta bobot lebih ringan dibanding pendahulunya.
Senapan ini tidak hanya menjadi senjata standar TNI, tetapi telah digunakan berbagai satuan elite dalam dan luar negeri. Brunei Darussalam, Filipina, Laos, dan Uni Emirat Arab tercatat sebagai negara pengguna atau peminat senapan ini.
Prestasinya pun membanggakan, SS2 telah menjuarai berbagai lomba tembak internasional. Beberapa varian SS2, seperti SS2-V1 (infanteri), SS2-V4 (optik/sniper), dan SS2-V5 (versi pendek), semakin memperkuat fleksibilitas penggunaannya di berbagai situasi taktis.
9. Senapan Runduk (Sniper) SPR-2, SPR-3, SPR-4 – PT Pindad
Senapan runduk buatan dalam negeri juga tak kalah mematikan. Misalnya SPR-2, yang mampu menjebol baja setebal 10 mm dari jarak 2 km dalam waktu 3 detik.
Digunakan pasukan elite seperti Kopassus, senapan ini sudah diekspor ke negara seperti Fiji, dan Laos dikabarkan berminat pada model ini.
Kecepatan peluru 900 meter per detik, menjadikan SPR sebagai senjata presisi yang diperhitungkan.
Kesimpulan: Bangga Jadi Anak Bangsa!
Indonesia tak hanya konsumen, tapi juga produsen alutsista kelas dunia. Lewat tangan-tangan anak bangsa di PT Pindad, PT PAL, PT Dahana, dan lainnya, bisa menunjukkan kalau kualitas produk dalam negeri layak bersaing di pasar internasional.
Jadi, jangan anggap remeh industri pertahanan kita. Dari panser hingga drone, dari senapan hingga kapal perang, semua buatan Indonesia, bikin kagum dunia.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Daftar Populer