Pesawat tempur adalah jenis pesawat militer yang dirancang khusus untuk bertarung di udara dan menghancurkan sasaran musuh, baik pesawat lain maupun target di darat atau laut. Pesawat merupakan salah satu unsur kekuatan udara suatu negara.
Ciri-ciri pesawat tempur:
- Kecepatan tinggi – mampu terbang sangat cepat, bahkan melebihi kecepatan suara (supersonik).
- Kelincahan tinggi – bisa melakukan manuver ekstrem saat pertempuran udara.
- Persenjataan lengkap – dilengkapi dengan senjata seperti:
- Rudal udara-ke-udara dab Rudal udara-ke-darat
- Meriam atau kanon otomatis
- Radar canggih – untuk mendeteksi dan melacak musuh dari jarak jauh.
- Kemampuan siluman (stealth) (pada beberapa tipe) – sulit dideteksi oleh radar lawan.
Berikut lima negara Asia Tenggara yang paling banyak punya pesawat tempur
5. Angkatan Udara Singapura: Kekuatan Udara Modern di Asia Tenggara
Angkatan Udara Republik Singapura (Republic of Singapore Air Force/ RSAF) salah satu kekuatan udara paling modern di kawasan Asia Tenggara. Meski negara ini wilayah geografisnya kecil, namun dalam hal kepemilikan pesawat tempur, tak kalah dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Saat ini, RSAF mengoperasikan dua jenis pesawat tempur buatan Amerika Serikat:
- F-15SG Strike Eagle sebanyak 40 unit, varian tercanggih dari keluarga F-15 yang dirancang khusus untuk Singapura.
- F-16 Fighting Falcon dalam berbagai varian sebanyak 59 unit, tulang punggung kekuatan udara Singapura beberapa dekade.
Sebagai bagian dari program modernisasi jangka panjang, Singapura telah memesan 20 unit pesawat tempur generasi kelima F-35 buatan Lockheed Martin, yang terdiri dari:
- 8 unit F-35A, varian standar dengan kemampuan lepas landas dan mendarat konvensional.
- 12 unit F-35B, varian yang punya kemampuan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL).
Selain pesawat tempur, RSAF juga mengoperasikan 12 unit Alenia Aermacchi M-346 Master, jet latih tempur buatan Italia, untuk latihan maupun misi tempur.
Rekapitulasi Armada Tempur RSAF:
Jenis Pesawat Jumlah Unit Status Operasional
F-15SG Strike Eagle 40 unit Aktif
F-16 Fighting Falcon 59 unit Aktif
F-35A Lightning II 8 unit Dalam pemesanan
F-35B Lightning II 12 unit Dalam pemesanan
M-346 Master 12 unit Aktif
Total Keseluruhan 131 unit 111 aktif, 20 dipesan
Dengan total 131 unit pesawat tempur (termasuk jet latih tempur), Singapura tidak hanya memperkuat pertahanan udara nasional, tetapi meningkatkan interoperabilitas dengan sekutu strategisnya, terutama dalam kerangka kerja sama regional dan global.
4. Kekuatan Udara Vietnam: Masih Mengandalkan Armada Tempur Buatan Rusia
Berbeda dengan Singapura yang banyak mengoperasikan alutsista buatan Barat, Angkatan Udara Vietnam (Vietnam People’s Air Force) masih bergantung pada pesawat tempur buatan Rusia dan warisan era Uni Soviet.
Saat ini, Vietnam mengoperasikan dua jenis pesawat tempur buatan pabrikan Sukhoi, yaitu Su-27 dan Su-30. Vietnam memiliki sekitar 10 unit Su-27 dan 35 unit Su-30 yang masih aktif. Dari keduanya, Su-30 tulang punggung kekuatan tempur udara Vietnam.
Selain itu, Vietnam juga masih mengoperasikan sekitar 43 unit Sukhoi Su-22, pesawat tempur-pengebom generasi lama buatan Uni Soviet, yang masih aktif digunakan dalam berbagai misi taktis.
Tidak hanya pesawat tempur, Vietnam juga mengoperasikan sejumlah pesawat tempur ringan dan latih, yang bisa difungsikan pada tempur ringan:
- Yak-130 buatan Yakovlev (Rusia): 11 unit
- Aero L-39C Albatros (Republik Ceko): 24 unit
- L-39 Skyfox (varian modern dari L-39): 12 unit
Dengan demikian, total armada pesawat tempur Vietnam saat ini mencapai 135 unit, termasuk pesawat tempur latih dan ringan, semuanya dalam status aktif.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kekuatan udara Vietnam masih tergantung pada pesawat tempur buatan Rusia, terutama keluarga Sukhoi. Di tengah dinamika kawasan dan tantangan modernisasi militer, Vietnam masih fokus pada pemeliharaan armada.
3. Thailand: Kekuatan Udara yang Terus Dimodernisasi
Angkatan Udara Kerajaan Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) memiliki pesawat tempur beragam. RTAF mengoperasikan beberapa jenis pesawat tempur buatan berbagai negara, di antaranya:
Alpha Jet (Jerman) – Pesawat tempur ringan sebanyak 18 unit, untuk pelatihan lanjut dan misi serangan ringan.
Northrop F-5 (Amerika Serikat) – Pesawat tempur ringan legendaris 33 unit, yang diperbarui untuk mempertahankan relevansi operasionalnya.
F-16 Fighting Falcon (Amerika Serikat) – Pesawat tempur multiguna berbagai varian sebanyak 51 unit, tulang punggung kekuatan udara Thailand.
AT-6 Wolverine (Amerika Serikat) – Pesawat tempur ringan baru yang sebanyak 8 unit, untuk misi kontra-insurgensi dan pelatihan tempur.
Saab JAS 39 Gripen (Swedia) – Pesawat tempur multiguna canggih sebanyak 11 unit, pesawat yang punya kemampuan multiperan, efisiensi biaya operasional, serta sistem avionik modern yang terintegrasi.
KAI T-50 Golden Eagle (Korea Selatan) – Pesawat latih tempur lanjut sebanyak 14 unit, yang juga dapat digunakan untuk misi tempur ringan.
Dengan 135 unit pesawat tempur aktif, dan pesawat latih tempur, kekuatan udara Thailand saat ini setara dengan Vietnam dalam jumlah. Kombinasi pesawat tempur modern, seperti Gripen dan F-16, serta pesawat latih berkemampuan tempur, seperti T-50, unggul dalam operasi udara.
Dalam hal modernisasi ke depan, Royal Thai Air Force berupaya menjaga keseimbangan kekuatan regional. Melalui peningkatan kemampuan armada yang ada serta mengakuisisi pesawat tempur generasi kelima.
2. Kekuatan Armada Pesawat Tempur Indonesia: Ragam, Asal, dan Modernisasi
Indonesia tidak hanya kaya akan budaya dan sumber daya alam, tetapi punya kekuatan militer yang terus berkembang, termasuk pesawat tempur. Kebijakan diversifikasi alutsista (alat utama sistem persenjataan) strategi TNI Angkatan Udara (TNI AU), tercermin dari beragamnya pesawat tempur yang dioperasikan saat ini.
Pesawat Tempur Utama TNI AU
TNI AU mengoperasikan sejumlah pesawat tempur dari berbagai negara, disediakan untuk menghadapi keamanan udara. Berikut rincian kekuatan pesawat tempur Indonesia:
F-16 Fighting Falcon (AS) – Pesawat tempur multiguna, tulang punggung TNI AU, sebanyak 33 unit, terdiri dari beberapa varian, yaitu.
Hawk 109/209 (Inggris) – Pesawat tempur ringan Hawk 209 sebanyak 21 unit, sementara varian latih tempur Hawk 109 berjumlah 7 unit.
EMB 314 Super Tucano (Brasil) – Pesawat tempur ringan untuk misi kontra pemberontakan, jumlah total 13 unit.
Sukhoi Su-27 dan Su-30 (Rusia) – Pesawat tempur berat andalan buatan Rusia, masing-masing 5 unit Su-27 dan 11 unit Su-30 yang aktif beroperasi.
T-50i Golden Eagle (Korea Selatan) – Pesawat latih tempur yang berfungsi sebagai pesawat tempur ringan. Saat ini Indonesia memiliki 13 unit, ditambah 6 unit yang masih dipesan.
Modernisasi dan Pengadaan Baru
Untuk meningkatkan kapabilitas tempur dan menjaga ancaman, Indonesia melakukan langkah-langkah modernisasi:
Dassault Rafale (Prancis) – Indonesia telah memesan 42 unit pesawat tempur canggih Rafale. Pengiriman dijadwalkan dimulai tahun 2026.
Partisipasi dalam Pengembangan KF-21 Boramae – Indonesia ikut serta dalam proyek pengembangan pesawat tempur generasi 4.5++ KF-21 Boramae, bersama Korea Selatan.
Total Kekuatan Armada
Secara keseluruhan, Indonesia memiliki 151 unit pesawat tempur dan latih tempur, dengan perincian 103 unit aktif beroperasi dan 48 unit masih dipesan.
1. Myanmar: Kekuatan Udara Mengejutkan di Asia Tenggara
Tak disangka, Myanmar salah satu negara yang armada pesawat tempurnya terbesar di Asia Tenggara. Mayoritas pesawatnya buatan Rusia dan Tiongkok. Beberapa unit tergolong tua, namun Myanmar terus memperkuat kekuatan udaranya, dengan membeli pesawat tempur modern.
Di antaranya, enam unit pesawat tempur multiguna Su-30, serta JF-17 Thunder — hasil kerja sama antara Pakistan dan Tiongkok sebanyak 13 unit, tambahan 3 unit proses pemesanan.
Sementara itu, armada lama Myanmar terdiri dari:
- Nanchang Q-5 buatan Tiongkok sebanyak 24 unit
- Chengdu J-7 (juga buatan Tiongkok) sebanyak 36 unit
- Mikoyan MiG-29 buatan Rusia sebanyak 38 unit
Meski tergolong pesawat era lama, MiG-29 masih menjadi tulang punggung kekuatan udara Myanmar, untuk misi superioritas udara dan penyerangan darat. Pesawat ini telah di-upgrade dengan avionik dan sistem persenjataan modern agar tetap kompetitif.
Selain pesawat tempur latih ringan, Myanmar juga mengoperasikan berbagai jenis, antara lain:
FTC-2000G (alias JL-9, buatan Tiongkok): 12 unit
Hongdu JL-8 (juga buatan Tiongkok): 61 unit
Soko G-4 asal Yugoslavia: 3 unit
Yakovlev Yak-130 buatan Rusia: 22 unit
Dengan demikian, total armada pesawat tempur Myanmar saat ini sebanyak 218 unit, sebagian besar pesawat latih ringan. Hingga kini, belum ada informasi resmi pembelian pesawat tempur baru.
Kesimpulan:
Myanmar mengejutkan menjadi salah satu negara dengan jumlah pesawat tempur terbanyak di Asia Tenggara. Meski sebagian armadanya pesawat tempur lama, Myanmar memperkuat udaranya dengan membeli pesawat modern dari Rusia dan Tiongkok.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Berbagai Sumber