SuaraBhinneka.id – Tahukah kamu? Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, 17 ribu pulau lebih membentang dari Sabang sampai Merauke. Bukan hanya alamnya yang luar biasa indah, tapi budaya dan tradisinya sangat beragam dan kaya.
Di pelosok negeri ini, tersembunyi desa-desa yang mempesona, bukan hanya cantik, tapi sarat dengan kearifan lokal yang lestari hingga kini. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, hingga tahun 2016, Indonesia memiliki 82 ribu desa lebih.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan jalan-jalan ke tujuh desa terindah di Indonesia, yang tidak hanya cocok jadi destinasi wisata, tapi bisa bikin sahabat bhinneka jatuh cinta dengan budaya dan alamnya. Penasaran di mana saja?
Yuk, kita baca artikelnya sampai tuntas
- Desa Wae Rebo – Nusa Tenggara Timur
Terletak di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, Desa Wae Rebo masuk wilayah Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini begitu mempesona berlatar pegunungan dan hutan alami, menciptakan suasana damai dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Keunikan di Desa Wae Rebo ada pada bentuk rumah adatnya yang disebut “Mbaru Niang”. Bentuk atau modelnya kerucut, dibangun gotong-royong bersama masyarakat. Rumah tersebut, simbol pelestarian budaya dan kekuatan komunitas lokal.
Tahun 2024, The Spectator Index menobatkan Desa Wae Rebo sebagai desa terindah kedua di dunia, setelah Rotenburg ob der Tauber di Jerman. Tak hanya itu, desa ini juga pernah meraih Top Award of Excellence dari UNESCO.
Serta penghargaan Asia-Pacific Heritage Awards tahun 2012, atas keberhasilannya menjaga warisan budaya berkelanjutan. Wae Rebo bukan hanya desa wisata, tetapi cerminan harmoni antara manusia, alam, dan budaya yang terjaga keasliannya hingga kini.
- Desa Penglipuran – Bali
Terletak di Kabupaten Bangli, Desa Penglipuran, salah satu desa adat paling ikonik di Pulau Bali. Desa ini dikenal karena warganya menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan adat istiadat Bali yang dilestarikan hingga kini.
Keunikan Desa Penglipuran terletak pada tata ruang dan arsitektur rumah yang rapi dan seragam. Cerminan filosofi Bali yang dikenal dengan Tri Hita Karana, ajaran tentang harmoni antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam.
Tidak hanya menjaga budaya, Desa Penglipuran juga sukses mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang ramah lingkungan. Hutan bambu seluas 45 hektare yang berada di sekitar desa, dilindungi turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Atas komitmennya menjaga kelestarian alam dan budaya, Penglipuran pernah menerima penghargaan Kalpataru dari pemerintah Indonesia. Tak hanya itu, desa ini juga masuk dalam daftar Sustainable Destinations Top 100 yang dirilis Green Destinations Foundation.
Pengakuan internasional atas komitmennya dalam menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. Desa ini adalah contoh nyata, kalau tradisi dan kemajuan bisa beriringan, dan kearifan lokal menjadi daya tarik dunia.
3Desa Kanekes (Suku Badui) – Banten
Desa Kanekes terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, rumah tinggal Suku Badui. Salah satu kelompok etnis tradisional Sunda yang masih menjunjung tinggi adat istiadat leluhurnya.
Suku Badui terbagi menjadi dua kelompok:
Badui Luar, relatif lebih terbuka terhadap dunia luar dan mengenal beberapa aspek kehidupan modern.
Badui Dalam, hidup sederhana, tanpa listrik, kendaraan, atau teknologi modern, serta menjaga adat istiadat atau tradisi dengan ketat.
Mengunjungi Desa Kanekes, terutama Badui Dalam, mendapat pengalaman berbeda. Pengunjung diajak menyelami kehidupan tenang, sederhana, dan menyatu dengan alam, jauh dari hiruk-pikuk dunia modern.
- Desa Ubud – Bali
Desa yang satu ini tentu sudah tak asing lagi di telinga kita. Ubud adalah jantung seni dan budaya Pulau Bali yang dikenal hingga mancanegara. Dikelilingi sawah bertingkat yang hijau, air terjun menawan, serta berbagai galeri seni dan pertunjukan tari tradisional yang digelar setiap malam,
Ubud menawarkan suasana tenang, namun penuh pesona budaya. Yang membuat Ubud begitu istimewa adalah kemampuan menjaga keseimbangan antara alam, tradisi, dan pariwisata. Meski destinasi wisata paling ramai di Bali, Ubud tetap mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dan kehidupan spiritual.
Tak heran jika Ubud menjadi tujuan favorit bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia yang ingin merasakan dan menikmati keindahan Bali beserta tradisi sesungguhnya.
5. Dusun Butuh, Temanggung – Jawa Tengah
Dijuluki sebagai “Nepal Van Java”, Dusun Butuh terletak di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Masuk kawasan Desa Temanggung, dusun ini berada di ketinggian, seperti permukiman di pegunungan Himalaya, Indis.
Salah satu daya tarik Dusun Butuh adalah rumah-rumah warga yang dibangun bertingkat dan berdempetan di lereng curam. Dicat warna-warni mencolok, menciptakan lanskap mirip lukisan. Dari kejauhan, rumah-rumah itu tampak seperti bangunan bertingkat, menyuguhkan panorama yang memikat mata.
Selain keindahan arsitekturnya, dusun ini juga sebagai basecamp pendaki Gunung Sumbing. Lokasinya yang strategis, banyak wisatawan dan pendaki mengawali pendakiannya dari dusun ini sebelum berpetualang menuju puncak gunung.
Tidak hanya itu, suasana dusun yang sejuk, hamparan kebun hortikultura, serta deretan pohon pinus di sekitarnya, menambah pesona alam Dusun Butuh. Dari sini, wisatawan bisa menikmati pemandangan kota Magelang dari ketinggian, terutama saat cuaca cerah.
Dusun Butuh adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam pegunungan dan budaya pedesaan yang masih asli, tempat yang cocok mencari ketenangan sekaligus petualangan.
- Desa Ngadisari – Jawa Timur
Kalau kamu pernah berkunjung ke Gunung Bromo, dapat dipastikan lewat di desa cantik bernama Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinisi Jawa Timur. Desa ini berada di ketinggian sekitar 2.200 meter di atas permukaan laut.
Pintu gerbang menuju kawasan Bromo dari arah utara. Di sinilah wisatawan menemukan Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, dusun eksotis seperti negeri di atas awan. Desa Ngadisari dihuni Suku Tengger, salah satu komunitas adat yang menjaga warisan budaya leluhurnya.
Setiap pagi, desa ini diselimuti kabut tipis yang menciptakan suasana magis dan tenang. Dari ujung desa, wisatawan bisa menyaksikan panorama Gunung Bromo, Gunung Batok, serta hamparan lautan pasir yang luas dan eksotis, pemandangan yang sulit dilupakan.
- Nagari Pariangan – Sumatera Barat
Terletak di Kabupaten Tanah Datar, Nagari Pariangan, salah satu desa terindah di dunia. Desa ini berada di kaki Gunung Marapi, dikelilingi hamparan sawah hijau, perbukitan menawan, serta kabut pagi yang menambah kesan romantis dan damai.
Yang membuat Nagari Pariangan begitu istimewa, bukan hanya keindahan alamnya, tetapi rumah-rumah adat Minangkabau dengan atap bergonjong khas, berdiri megah di setiap sudut desa. Arsitektur ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Minang, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, tradisi, dan adat istiadat yang diwariskan turun-temurun.
“Nah, itu dia tujuh desa terindah yang ada di Indonesia. Gimana, sahabat bhinneka, apakah kalian pernah mengunjungi salah satunya? Atau mungkin kalian punya rekomendasi desa lain yang nggak kalah indah dan layak untuk dikunjungi? Yuk, tulis pendapat kamu di kolom komentar. ****
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Youtube TV Kuno