SuaraBhinneka.id, Kota Probolinggo – Sebanyak 50 pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan binaan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo mengikuti Pelatihan Manajemen Keuangan dan Pemasaran Inovatif Produk Kelautan dan Perikanan, yang digelar Kamis (31/7) di Bale Hinggil, Jalan Dr. Soetomo.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam mengembangkan strategi pemasaran adaptif dan inovatif, agar produk olahan perikanan memiliki daya saing tinggi dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Strategi Pemasaran dan Keuangan untuk Pelaku Usaha
Kepala DKPPP Aries Santoso menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mendukung sektor perikanan berkelanjutan di Kota Probolinggo. “Maksud dan tujuan lainnya adalah meningkatkan ekonomi masyarakat dan mendorong usaha di sektor perikanan yang berkelanjutan,” ujar Aries dalam sambutannya.
Aries juga mengenalkan kegiatan mingguan NYERBU (Nyemil Ikan di Hari Rabu), yang memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk menjual produk olahannya di halaman Kantor DKPPP. Ia berharap kegiatan ini bisa diperluas ke lokasi lain, seperti halaman Kantor Pemkot Probolinggo.
Tak hanya itu, DKPPP juga akan menggelar beberapa agenda promosi, antara lain gelar produk perikanan di pusat perbelanjaan dan pameran potensi ikan lokal, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan.
Wali Kota: Pelaku Usaha Harus Cerdas Kelola Keuangan
Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminuddin, menekankan pentingnya manajemen keuangan yang sehat dalam menjalankan usaha. “Kalau salah manajemen, usaha bisa bangkrut. Minimal 20–30 persen keuntungan harus disimpan sebagai dana cadangan untuk menghadapi situasi tak terduga seperti pandemi, dinamika politik, atau bencana alam,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar pelaku usaha menjaga kualitas produk, memperluas pemasaran hingga ke luar daerah, menciptakan produk ikan yang lebih variatif, serta terus membangun sinergi antar kelompok usaha. Diketahui, DKPPP membina 28 kelompok usaha, masing-masing terdiri dari 9–10 orang anggota.
“Ilmu yang didapat dari pelatihan ini harus disosialisasikan ke kelompoknya masing-masing, dan ada tindak lanjut nyata agar semangat dan motivasi pelaku usaha terus tumbuh,” kata Wali Kota.
Tips dan Strategi dari Narasumber
Anggota Komisi II DPRD Kota Probolinggo, Ellyas Aditiawan, turut hadir memberikan materi tentang kebijakan lokal yang mendukung kemajuan sektor usaha kelautan dan perikanan di kota tersebut.
Sementara itu, CEO PT Oreng Osing Banyuwangi, Ahmad Maulana, membagikan kiat praktis dalam manajemen keuangan usaha. Ia menyebut sejumlah kesalahan umum UMKM, seperti mencampur uang pribadi dan usaha, tidak mencatat transaksi, atau belum menguasai pemasaran digital.
Ahmad menyarankan agar pelaku usaha:
- Memisahkan keuangan usaha dan rumah tangga
- Membuat dua rekening/dompet berbeda
- Mengambil “gaji” rutin dari usaha
- Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran
Untuk pemasaran, strategi offline bisa dilakukan melalui:
- Titip jual ke toko oleh-oleh atau retail
- Membagikan brosur dan tester gratis
- Mengikuti bazar atau pasar mingguan
- Sementara strategi online meliputi:
- Promosi lewat WhatsApp Story dan grup Facebook
- Penjualan di marketplace seperti Shopee atau Tokopedia
- Membangun branding di Instagram
Komitmen Majukan Usaha Perikanan Lokal
Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Probolinggo dalam memajukan perekonomian masyarakat melalui sektor kelautan dan perikanan. Kolaborasi antara DKPPP, DPRD, pelaku usaha, dan pakar bisnis diharapkan dapat memperkuat ekosistem usaha berbasis potensi lokal yang berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan zaman.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo