Ilmu Rawarontek termasuk salah satu ilmu spiritual atau ilmu kebatinan yang melegenda di tanah Jawa, terutama dalam cerita-cerita kejawen dan mitos masyarakat tradisional.
Makna dan Kepercayaan Dibalik Rawarontek
- Rawarontek berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa:
- Rawa yang berarti “meletus” atau “pecah”,
- Rontek yang berarti “menyatu kembali” atau “bangkit kembali”.
Secara harfiah, Rawarontek bisa dimaknai sebagai “meledak dan menyatu kembali”. Dalam mitosnya, seseorang yang menguasai ilmu ini dikisahkan:
Tak bisa mati secara normal, bahkan ketika tubuhnya dihancurkan atau dibunuh, ia bisa hidup kembali selama tubuhnya masih menyentuh tanah.
Tubuhnya bisa terpisah, pecah atau hancur, tetapi seketika akan kembali menyatu seperti sedia kala atau sebelumnya.
Dikatakan bahwa untuk bisa membunuh pemilik ilmu Rawarontek secara permanen, tubuhnya harus dipisahkan dari tanah—misalnya dengan dibakar, dihanyutkan, atau digantung.
Asal Usul dan Tokoh Legendaris
Dalam cerita rakyat dan legenda Jawa, ada beberapa tokoh yang dikaitkan dengan Rawarontek, salah satunya, adalah Buto Ijo, Ki Ageng Selo, atau Pangeran Sambernyawa, tergantung daerah. Namun, tidak ada bukti historis konkret, kalau ilmu ini benar-benar pernah ada atau dipraktikkan dengan nyata.
Simbolisme dan Filosofi
Rawarontek bisa juga dimaknai sebagai simbol dari:
Ketangguhan jiwa dan raga, yakni seseorang yang mampu bangkit kembali setelah hancur atau terbagi dalam beberapa bagian atau terpisah
Keterikatan manusia dengan tanah atau alam, karena tanah dalam kebudayaan Jawa adalah simbol kekuatan, ibu, dan kehidupan itu sendiri.
Dalam Konteks Budaya dan Mitos
Ilmu Rawarontek dianggap sebagai bagian dari cerita mitos dan sastra lisan Jawa. Cerita tersebut biasanya mengandung pelajaran moral, spiritualitas, dan pandangan hidup masyarakat Jawa yang memegang erat nilai-nilai keseimbangan antara manusia, alam, dan kekuatan gaib.
Rawarontek dalam Konteks Ilmu Kebal dan Ilmu Kanuragan
Rawarontek terkadang disandingkan dengan ilmu kebal lainnya yang dimiliki para pendekar, ksatria, atau pertapa sakti. Ilmu semacam ini tidak hanya mencakup kekebalan fisik, tetapi juga perlindungan spiritual yang diyakini berasal dari:
- Laku tirakat, seperti puasa, semedi, kungkum di sungai, tapa ngrame, tapa bisu, dll.
- Wahyu atau petunjuk gaib, biasanya melalui mimpi atau pertemuan dengan makhluk halus/pembimbing spiritual.
- Keselarasan antara manusia dengan alam dan dimensi gaib.
Ilmu Rawarontek dianggap sebagai puncak ilmu kekebalan. Kebanyakan ilmu kebal membuat seseorang tidak mempan senjata tajam atau peluru. Sedang ilmu Rawarontek mampu menyatukan kembali tubuh yang telah terpisah menyatu kembali asal tubuhnya masih menyentuh bumi.
Asal Kekuatan: Energi Tanah dan Unsur Pancer
Salah satu unsur penting dalam Rawarontek adalah keterikatan tubuh dengan tanah, yang merefleksikan konsep “pancer” dalam kejawen. Pancer adalah pusat atau inti kekuatan manusia yang bersumber dari hubungan harmonis dengan unsur kehidupan, terutama tanah (Ibu Pertiwi).
Tanah dipercaya sebagai elemen yang memberikan kehidupan dan perlindungan. Maka, saat tubuh menyentuh tanah, energi kehidupan akan menyatu kembali dan mengaktifkan kekuatan Rawarontek, membangkitkan tubuh dan jiwa pemilik ilmu.
Hal ini juga memperkuat filosofi bahwa manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Rawarontek memutarbalikkan siklus ini dengan “menghidupkan kembali” selama koneksi dengan tanah belum terputus.
Cara Mengalahkan Pemilik Rawarontek
- Dalam cerita rakyat, disebutkan bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar mengalahkan pemilik Rawarontek adalah:
- Mengangkat tubuhnya dari tanah, agar proses penyatuan ulang tidak terjadi.
- Menghancurkan tubuhnya di udara, atau
- Dibakar sampai menjadi abu, sehingga unsur tanah tak bisa lagi menyatu dengan tubuh.
- Mengasingkan ke tempat yang “tidak bertanah”, seperti air luas, hutan belantara, atau gunung angker.
Cara ini memperkuat kepercayaan, kalau Rawarontek bukanlah ilmu tak terkalahkan, melainkan memiliki titik lemah yang berkaitan dengan hukum spiritual alam semesta.
- Rawarontek dalam Budaya Populer dan Pertunjukan Tradisional
- Di luar kepercayaan, Rawarontek sering ditampilkan dalam:
- Wayang dan Ketoprak: Tokoh-tokoh sakti kadang digambarkan punya Rawarontek.
- Cerita rakyat dan legenda lisan: Sebagai peringatan moral akan kesombongan kekuasaan dan pentingnya keselarasan hidup.
- Film dan sinetron mistik: Biasanya ditampilkan dengan efek visual tubuh pecah dan menyatu kembali.
- Simbol dan Relevansi Modern
- Meski dianggap mitos, Rawarontek bisa dimaknai secara simbolis di era modern:
- Ketangguhan mental: Tidak mudah hancur walau diuji atau disakiti, bisa bangkit kembali.
- Keseimbangan spiritual: Bahwa manusia tidak bisa lepas dari tanah/bumi/nature sebagai pusat energi kehidupan.
- Ketergantungan pada akar budaya: Bahwa kekuatan sejati berasal dari koneksi kita dengan asal usul dan tradisi.
Versi Lain
Rawarontek adalah salah satu ilmu spiritual kuno yang melegenda di tanah Jawa. Konon, seseorang yang punya ilmu tersebut menjadi sakti, yakni kebal dan tidak pernah mati meski dibunuh, asal tubuhnya menyentuh tanah.
Sejarah dan Asal Usul
Asal usul ilmu Rawarontek masih misteri hingga sekarang. Ada yang menyebut dari Kerajaan Majapahit, dipelajari para pendekar dan prajurit untuk melindungi kerajaan. Ada pula yang mengatakan, berasal dari aliran kepercayaan kuno di Jawa.
Ada beberapa versi mengenai sejarah dan asal usulnya:
Versi Pertama
- Ilmu Rawarontek berasal dari Kerajaan Majapahit.
- Dipelajari para pendekar dan prajurit untuk melindungi kerajaan.
- Konon, ilmu ini diciptakan Mpu Gandring, pencipta keris melegenda.
Versi Kedua
- Ilmu Rawarontek berasal dari aliran kepercayaan kuno di Jawa.
- Diwariskan turun-temurun melalui ritual dan tradisi
- Konon, ilmu ini berkaitan dengan animisme dan dinamisme, kepercayaan terhadap roh dan kekuatan alam.
Versi Ketiga
- Ilmu Rawarontek perpaduan ilmu kebatinan dan ilmu bela diri.
- Dikembangkan para leluhur Jawa untuk melindungi diri dari penjajah dan bahaya
- Ketidakpastian Sejarah
Hingga saat ini, tidak ada bukti kuat guna memastikan versi yang benar. Cerita tentang ilmu Rawarontek diwariskan secara turun-temurun melalui cerita rakyat dan legenda.
Kesimpulan
Meski sejarah dan asal usulnya masih misteri, ilmu Rawarontek menjadi legenda yang penuh misteri dalam budaya Jawa.
Ilmu Rawarontek diyakini memiliki berbagai kesaktian, di antaranya:
- Kebal terhadap senjata tajam, api, dan racun.
- Meski mati bisa hidup kembali, asal tubuhnya menyentuh tanah
- Pemilik ilmu ini fisiknya kuat
- Pemilik ilmu ini bisa menghilang, teleportasi, dan mengendalikan alam.
- Dapat melihat masa depan.
- Dapat berbicara dengan hewan
- Untuk menguasai ilmu Rawarontek, harus tirakat dan Syarat lain
- Puasa dan meditasi berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
- Mandi malam di tempat keramat.
- Membaca mantra khusus dengan ritual tertentu.
- Ritual tumbal
- Risiko dan Konsekuensi
Ilmu Rawarontek ada yang menggolongkan ilmu hitam karena konsekuensinya berbahaya. Pengguna ilmu ini terikat perjanjian dengan kekuatan gaib dan harus ritual agar terjaga. Jika perjanjian dilanggar, bisa celaka bahkan kehilangan nyawa.
Keberadaan di Era Modern
Di era modern, keberadaan ilmu Rawarontek masih diperdebatkan. Ada yang percaya, ilmu ini masih dipraktikkan oleh orang-orang tertentu.
Pengertian lain
Ilmu rawarontek adalah salah satu ilmu kanuragan atau ilmu kesaktian dari Jawa. Ilmu ini dipercaya pemiliknya hidup abadi atau tidak dapat mati.
Ilmu rawarontek ada dua versi, yaitu versi Islam dan versi Hindu.
Versi Islam, ilmu rawarontek disebut ilmu Pancasona. Dalam versi ini, ilmu rawarontek diperoleh dari Nabi Sulaiman.
Sedang versi Hindu, ilmu rawarontek disebut juga ilmu Asura. Dalam versi ini, ilmu rawarontek diperoleh dari Prabu Pancasona, raja dari kerajaan Astina.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Berbagai Sumber