Israel, sebuah negara yang terletak di Asia Barat, dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Palestina, Yordania, dan Mesir., Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia yang berpenduduk 7,5 juta jiwa
Batas Wilayah Israel
Batas Negara Israel berubah-ubah dari tahun ke tahun, akibat konflik yang berkepanjangan yang melahirkan sejumlah perjanjian. Secara umum, batas Negara Israel dibagi menjadi 4 bagian:
Disisi utara, Israel berbatasan dengan Lebanon dan Suriah, ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani tahun 1949.
Sisi timur, Israel berbatasan dengan Yordania dan Suriah. Batas tersebut belum disepakati, masih menjadi sumber konflik antara Israel dan Palestina.
Sisi barat, Israel berbatasan dengan Laut Tengah, ditetapkan berdasarkan garis pantai Israel.
Bagian selatan, Israel berbatasan dengan Mesir dan Jalur Gaza. Batas tersebut ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani tahun 1949.
Penjelasan Batas Israel:
Batas utara
Batas utara Israel sepanjang 76 kilometer dari Laut Mediterania disisi barat hingga Danau Galilea sisi timur. Perbatasan tersebut memisahkan Israel dari Lebanon dan Suriah.
Sebagian besar perbatasan Israel, hasil dari gencatan senjata yang ditandatangani 1949. Namun, ada beberapa perbatasan yang masih diperdebatkan, seperti di kawasan Golan.
Batas timur
Perbatasan sisi timur Israel panjangnya 720 kilometer, mulai dari Danau Galilea di barat hingga Laut Merah di sisi timur. Perbatasan tersebut memisahkan Israel dari Yordania dan Suriah. Sebagian besar belum disepakati, dan masih menjadi sumber konflik antara Israel dan Palestina.
Batas barat
Perbatasan sisi barat Israel jaraknya sekitar 212 kilometer dari Tel Aviv di utara hingga Eilat disisi selatan, yang memisahkan Israel dengan Laut Tengah.
Batas selatan
Perbatasan selatan Israel sejauh 118 kilometer, mulai Laut Mediterania di barat hingga Jalur Gaza disisi timur, yang memisahkan Israel dengan Mesir dan Jalur Gaza. Perbatasan itu ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata 1949. Tetapi masih ada wilayah yang masih diperdebatkan, seperti kawasan Semenanjung Sinai.
Konflik Israel-Palestina yang tak berujung, menyebabkan ketidakjelasan batas sebuah negara. Sebagian besar Negara didunia mengakui garis gencatan senjata 1949 sebagai batas de facto. Tetapi Palestina mengklaim sebagian besar, diakui wilayahnya.
Asal Usul dan Sejarah Israel
Kata Israel berasal dari Bahasa Ibrani, sebuah negara di Asia Barat yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Palestina, Yordania, Mesir. Negara ini memiliki dua daerah Otoritas Nasional Palestina, yakni Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Negara yang berpenduduk sekitar 7,5 juta jiwa ini, merupakan satu-satunya negara Yahudi. Meski begitu, ada beberapa kelompok etnis minoritas yang tinggal disana. Yakni, etnis Arab dan kelompok agama lainnya seperti Islam, Kristen, Druze, Samaria dan lain-lain.
Pendirian negara Israel berakar dari konsep Tanah Israel (Eretz Yisrael). Tanah yang dijanjikan Tuhan ke keturunan Abraham menurut kitab suci Yahudi, Alkitab Ibrani (Tanakh) dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Konsep Yudaisme zaman kuno, wilayah Kerajaan Yehuda kuno.
Setelah Perang Dunia I, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui mandat Negara Inggris (Britania) atas Palestina, untuk tempat tinggal Orang atau Bangsa Yahudi. Tahun 1947, PBB menyetujui Palestina dibagi menjadi 2 negara, yaitu negara Yahudi dan negara Arab.
14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya, yang disambut peperangan dengan negara Arab sekitarnya yang menolak pembagian wilayah. Peperangan dimenangkan Israel, yang berhasil memperluas wilayahnya hingga melebihi batas wilayah yang ditentukan dalam pembagian.
Sejak itu, Israel berseteru dengan negara-negara Arab yang berlanjut ke peperangan dan kekerasan hingga sekarang. Pendirian Negara Israel, ditentang banyak anegara, terutama negara Arab, seperti Palestina. Upaya perdamaian antara Palestina dengan Israel sampai kini belum membuahkan hasil.
Israel sebuah negara demokrasi parlementer. Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan dan Knesset (Parlemen) sebagai badan legislatif. Negara ini telah lama konflik antara orang Yahudi dengan Arab.
Sejarah Awal Israel
Sejarah Israel dapat ditelusuri di Alkitab. Bangsa Israel, yang dipimpin Abraham, dari Mesopotamia bermigrasi ke Tanah Kana’an. Bangsa ini kemudian membentuk kerajaan dipimpin Raja Daud dan Salomo.
Lalu pecah menjadi 2 kerajaan, yaitu Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan. Kedua kerajaan ini ditaklukkan bangsa Asyur dan Babilonia, yang menyebabkan orang-orang Yahudi diusir dari Tanah Kana’an.
Zionisme
Paska pengusiran dari Tanah Kanaan, orang-orang Yahudi menyebar ke beberapa Negara di dunia. Selama berabad-abad, orang Yahudi didiskriminasi dan dianiaya. Abad ke-19, muncul gerakan Zionisme, gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan mendirikan negara Yahudi di Tanah Kanaan.
Mandat Britania atas Palestina
Akhir Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa memberi mandat ke Britania Raya (Inggris) untuk mengelola wilayah Palestina, yang mencakup Israel dan Palestina saat ini. Saat periode mandat Britania, imigrasi orang Yahudi ke wilayah tersebut (Palestina) terus meningkat, hingga memunculkan ketegangan dengan penduduk Arab yang tinggal dan menempati daerah tersebut.
Ada dua pengertian tentang Israel:
Secara historis, Israel merupakan bangsa keturunan Yakub. Lalu bermigrasi ke Tanah Kanaan, yang sekarang menjadi wilayah Israel dan Palestina.
Secara politik, Israel negara yang berdiri atau merdeka 1948 di wilayah Tanah Kanaan. Negara ini didirikan orang-orang Yahudi yang lama tinggal dibeberapa Negara dunia, akibat diusir dari Tanah Kanaan.
Dalam konteks pembicaraan atau percakapan sehari-hari, Israel merujuk pada negara Israel. Namun, dalam konteks sejarah dan agama, Israel merujuk pada bangsa Israel.
Fakta Tentang Israel:
- Ibu kota Israel h Yerusalem.
- Bahasa resmi Israel Ibrani.
- Mata uang Israel shekel.
- Israel negara demokrasi.
- Israel adalah negara kaya sejarah dan budaya.
Israel (bahasa Ibrani: מדינת ישראל, Medinat Yisrael) didirikan pada 14 Mei 1948 setelah hampir dua ribu tahun bangsa Yahudi berada dalam diaspora. Israel yang sebelumnya tidak memiliki wilayah, setelah melalui berbagai konflik dengan negara-negara Arab dan Palestina, Israel berhasil melakukan pendudukan di wilayah Palestina dan hingga kini terus berupaya memperluas wilayahnya melalui berbagai pembangunan perumahan.
Sejarah Awal
Saul, Raja pertama Israel
Tanah Israel, yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Eretz Yisrael, merupakan tanah suci orang Yahudi. Menurut kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan sebagai tanah air mereka.
Para cendekiawan memperkirakan periode tersebut ada pada milenium ke-2 SM. Menurut pandangan tradisional, sekitar abad ke-11 SM, beberapa kerajaan dan negara Israel didirikan di sekitar Tanah Israel. Kerajaan dan negara ini memerintah seribu tahun ke depan.
Antara periode Kerajaan-kerajaan Israel dan penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel jatuh di bawah pemerintahan Kerajaan Israel, Kerajaan Yehuda Asiria, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Sassania, dan Bizantium.
Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis setelah kegagalan Perang Bar Kokhba melawan Kekaisaran Romawi tahun 132. Kekalahan tersebut menyebabkan bangsa Yahudi diusir.
Tahun 628/9, Kaisar Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi, akibatnya populasi Yahudi menurun drastis. Meski demikian, ada sekelompok kecil penduduk Yahudi yang masih menetap di tanah Israel.
Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk Muslim. Selama lebih dari enam abad, kontrol wilayah berada di bawah kontrol Umayyah, Abbasiyah, dan Tentara Salib sebelum jatuh di bawah Kesultanan Mameluk tahun 1260. Tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah.***