Dari sekian pengguna WhatsApp (WA), banyak yang belum tahu penciptanya. Pembuat aplikasi WA adalah, Jan Koum, warga Amerika Serikat (AS).
Saat remaja, Jan Koum pernah menjadi office boy (petugas kebersihan). Berkat kepintaran dan keuletannya, sehingga Jan Koum berhasil menciptakan aplikasi instant messaging, yang populer, penggunanya banyak.
Jan Koum terlahir dari keluarga miskin, tanggal 24 februari 1976 di Fastiv bagian Kiev, Ukraina. Ayahnya pekerja bangunan (Konstruksi) di kotanya, sedang ibunya mengurus rumah tangga.
Tahun 1990, saat Jan Koum berusia 16 tahun, hijrah ke Amerika Serikat bersama ibu dan neneknya. Mereka meninggalkan Ukraina karena kondisi politik memburuk, sedang ayahnya tetap tinggal di Ukraina
Di Amerika Serikat, mereka tinggal diapartemen kecil dua kamar bantuan pemerintah setempat Ibunya bekerja menjadi Baby Sitter atau pengasuh anak di Kota California. Sementara Jan Koum yang masih bersekolah, nyambi bekerja menjadi office boy
Ayah Jan Koum, tidak pernah menjenguk keluarganya di Amerika Serikat, karena tahun 1997 meninggal di Ukraina. Kematian sang ayah menjadi pukulan berat bagi Jan Koum, ibu dan neneknya.
Jan Koum menggantikan peran sang ayah, agar tetap bertahan hidup di negeri orang. Soal pelajaran, nilainya pas-pasan. Lulus sekolah Jan Koum belajar pemograman komputer otodidak dari buku yang disewa dari toko buku bekas.
Jan Koum kuliah di San Jose University, jurusan komputer dan matematika. Uang kuliahnya didapat dengan cara bekerja di perusahaan penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young. Jan Koum kuliah tidak sampai lulus.
Tahun 2000 ibunya meninggal dunia akibat kanker,dan Jan Koum tinggal bersama neneknya. Ia kemudian bekerja pada perusahaan akuntansi global. Tugasnya, bertanggung jawab pada keamanan komputer.
Jan Koum mendapatkan pekerjaan atas jasa Brian Acon, kenalannya. Keduanya aktif digrup online Network dan komunitas hacker. Jan Koum kemudian bekerja di Yahoo, diajak Brian Acon. sebagai programmer dan menangani proyek periklanan.
Jan Koum mengundurkan diri dari Yahoo bersama sahabatnya Brian Acton tahun 2007. Setelah tidak bekerja, keduanya hijrah dan tinggal di Amerika Selatan, selama setahun.
Setelah kembali ke Amerika, Jan Koum dan Brian Acton melamar pekerja di Face Book, namun, ditolak. Diusia 31 tahun, Jan Koum menabung dari hasil bekerja serabutan.
Karena perbedaan prinsip, Jan Koum dan Brian Acton berpisah dan menjalankan bisnisnya masing-masing. Meski berpisah, namun komunikasinya masih terjalin dengan baik.
Jan Koum berkeinginan membuat aplikasi yang tidak direcoki iklan seperti di face book. Dari HP yang dibelinya itulah, Jan Koum menciptakan aplikasi yang diberi nama WhatsApp (WA).
Awalnya, WA hanya untuk bikin status yang diketahui dan dibaca pemilik nomor Hp yang disimpan di HP-nya. Kemudian, aplikasi ciptaannya di-download sekitar 250 orang yakni, teman-teman Jan Koum sendiri.
Aplikasi ciptaannya masih sering crash dan eror. Sebelum patah semangat, tiba-tiba sahabat baiknya Brian Acton menemuinya dan meminta untuk terus menyempurnakan aplikasi buatannya.
Diawal 2009 Apple dengan produknya IPhone mengeluarkan vitur baru bernama push notifications. Jan Koum memanfaatkan vitur tersebut dan memasukkan ke aplikasi buatannya. Alhasil, Whatsapp akhirnya memiliki vitur notifikasi atau pemberitahuan.
Perlahan namun pasti, fungsi WhatsApp bertambah. Dari aplikasi yang hanya berbagi status menjadi aplikasi pesan instan. Selanjutnya Jan Koum meluncurkan WhatsApp v2.0 dengan tambahan vitur pengiriman pesan pembaruan.
Hasilnya, pengguna aktif WA terus bertambah hingga menjadi puluhan ribu. Meski saat itu, ada Blackberry Messengger (BBM), namun dianggap bukan masalah. Karena BBM bisa digunakan HP Blackberry.
Sebagai teman dekat, Brian Acton membantu Jan Koum mencari investor untuk mendanai pengembangan aplikasi WA. Hasilnya dana yang terkumpul 250 ribu dollar dari beberapa mantan karyawan Yahoo.
Keduanya kemudian mengembangkan aplikasi WA dan meluncurkan fitur pengiriman foto tahun 2009 di Iphone dan Android. Tak hanya itu, WA menjadi aplikasi berbayar di 2010 dan berhasil meraup penghasilan 5 ribu dollar dibulan pertama.
Kabar baik itu membuat investor banyak berdatangan untuk berinvestasi di WA . Sequoia Capital menanamkan modalnya 8 Juta Dollar. Memasuki 2011, WA masuk 20 besar aplikasi populer di App Store.
Sequoia Capital kembali menyuntikkan dana 50 juta dollar. Face book merayu Jan Koum untuk menjual aplikasi ciptaannya, namun ditolak oleh Jan Koum. WA terus dikembangkan, sehingga tahun 2013, pengguna aktif nya 200 juta.
Tak hanya face book, Google juga berniat mengakusisi WA. Tahun 2013, Jan Koum bersama Brian Acton sepakat menjual WA ke Facebook seharga 19 Millar Dollar. Kedua sahabat itupun akhirnya menjadi orang kaya baru.
Kisah Inspiratif Pendiri WhatsApp: Dari Tukang Bersih-Bersih hingga Menjadi Miliarder Teknologi
Banyak pengguna WhatsApp (WA) mungkin belum mengetahui siapa pencipta aplikasi pesan instan yang digunakan setiap hari. Dialah Jan Koum, imigran asal Ukraina yang berhasil mengubah hidupnya dari tukang bersih-bersih menjadi miliarder, berkat aplikasi ciptaannya, WhatsApp.
Latar Belakang Kehidupan Jan Koum
Jan Koum lahir a 24 Februari 1976 di Fastiv, sebuah kota kecil di wilayah Kiev, Ukraina. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja tukang bangunan, sementara ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Tahun 1990, ketika Jan Koum berusia 16 tahun, pindah ke Amerika Serikat bersama ibu dan neneknya karena situasi politik di Ukraina yang kian memburuk. Ayahnya tetap tinggal di Ukraina dan meninggal dunia 1997, sebelum menyusul keluarganya ke AS.
Di AS, keluarga Jan Koum tinggal di sebuah apartemen kecil dua kamar dengan bantuan sosial dari pemerintah. Ibunya bekerja sebagai pengasuh anak (baby sitter), sementara Jan Koum membantu dengan bekerja sebagai petugas kebersihan (office boy) sambil bersekolah.
Perjuangan Belajar Otodidak dan Awal Karier
Nilai mata pelajaran sekolah, tidak menonjol, namun rasa ingin tahunya terhadap computer membara. Ia belajar pemrograman komputer otodidak dari buku-buku bekas yang disewa di perpustakaan umum.
Lulus sekolah, Jan kuliah di San Jose University jurusan komputer dan matematika, sambil bekerja di perusahaan audit Ernst & Young, sebagai penguji sistem keamanan komputer. Hanya saja Jan tidak menyelesaikan kuliahnya. Tahun 2000, ibunya meninggal karena kanker. Peristiwa tersebut pukulan berat bagi Jan
Pertemuan dengan Brian Acton dan Karier di Yahoo
Nasib mulai berubah ssetelah Jan bertemu dengan Brian Acton, rekannya di komunitas online keamanan komputer dan hacker. Keduanya kemudian bekerja bersama di Yahoo, di mana Jan menangani proyek iklan sebagai programmer.
Setelah bekerja hampir satu dekade di Yahoo, tahun 2007 Jan Koum dan Brian Acton mengundurkan diri dan berlibur setahun di Amerika Selatan. Setelah kembali, mereka sempat melamar pekerjaan di Facebook, namun ditolak.
Lahirnya WhatsApp
Jan Koum punya keinginan untuk membuat aplikasi yang bebas dari iklan dan menghargai privasi pengguna. Awal 2009, Jan bikin aplikasi yang dinamai WhatsApp. Awalnya, aplikasi tersebut untuk menulis status yang tersimpan di ponsel.
Aplikasi WhatsApp awalnya sering crash dan error. Namun, dorongan semangat dari Brian Acton, Jan tidak menyerah. Saat Apple merilis fitur push notification, Jan mengintegrasikannya ke WhatsApp. Aplikasi ini pun berevolusi menjadi layanan pesan instan yang andal dan ringan.
Perkembangan WhatsApp dan Popularitas
WhatsApp versi 2.0 menghadirkan fitur pengiriman pesan yang membuat jumlah penggunanya terus bertambah. Meski saat itu harus bersaing dengan Blackberry Messenger (BBM) yang hanya tersedia di perangkat Blackberry.
Untuk mengembangkan WhatsApp, Brian Acton membantu Jan mencari investor. Mereka berhasil mengumpulkan dana awal sebesar USD 250.000 dari mantan rekan-rekannya di Yahoo. Tahun 2009, WhatsApp menambahkan fitur pengiriman foto dan tersedia di iPhone serta Android.
Tahun 2010, WhatsApp menjadi aplikasi berbayar dan meraih pendapatan USD 5.000 hanya dalam bulan pertama. Seiring waktu, minat investor meningkat. Sequoia Capital menyuntikkan dana awal USD 8 juta, lalu disusul tambahan USD 50 juta tahun 2011, menjadikan WhatsApp masuk 20 besar aplikasi paling populer di App Store.
Dibeli Facebook dan Menjadi Miliarder
Tahun 2013, pengguna aktif WhatsApp mencapai 200 juta orang. Facebook dan Google berlomba-lomba mengakuisisi aplikasi tersebut. Awalnya, Jan Koum menolak tawaran dari Facebook, namun kemudian sepakat menjual WhatsApp ke Facebook 2014 seharga USD 19 miliar, akuisisi terbesar dalam sejarah teknologi.
Jan Koum dan Brian Acton pun resmi menjadi orang kaya baru. Namun, keduanya tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan peduli pada privasi pengguna.
Pelajaran Berharga dari Kisah Jan Koum
Ketekunan dan kerja keras mampu mengalahkan keterbatasan.
Belajar otodidak bisa membuka pintu besar, bahkan tanpa gelar sarjana.
Menghargai privasi dan prinsip bisa menjadi keunggulan dalam bisnis teknologi.
Tidak menyerah meski ditolak: Bahkan ketika ditolak Facebook, Jan tetap melangkah, hingga akhirnya dibeli dengan nilai fantastis.
Infografis: Kisah Inspiratif Jan Koum – Pendiri WhatsApp
Masa Kecil & Latar Belakang
Lahir: 24 Februari 1976, Fastiv, Ukraina
Keluarga miskin, ayah buruh bangunan, ibu ibu rumah tangga
Hijrah ke AS tahun 1990 saat usia 16 tahun
Tinggal di apartemen subsidi, bekerja sebagai petugas kebersihan
💻 Awal Ketertarikan Teknologi
Belajar pemrograman secara otodidak
Kuliah di San Jose University, jurusan Komputer & Matematika (tidak selesai)
Bekerja di Ernst & Young → mengenal Brian Acton
👨💻 Karier di Dunia Teknologi
Masuk Yahoo tahun 1997 sebagai engineer
Resign tahun 2007, berlibur ke Amerika Selatan
Ditolak oleh Facebook saat melamar kerja
📱 Lahirnya WhatsApp
2009: Mulai membuat WhatsApp – awalnya hanya untuk update status
Fitur notifikasi (push notification) dari iPhone jadi game-changer
WhatsApp versi 2.0 → kirim pesan teks
Tambah fitur kirim foto (2009)
💸 Kesuksesan WhatsApp
2010: Aplikasi berbayar, hasil USD 5.000 bulan pertama
Dana investasi:
USD 250.000 dari mantan rekan Yahoo
USD 8 juta (Sequoia Capital – 2011)
Tambahan USD 50 juta
🏆 Puncak Kesuksesan
2013: 200 juta pengguna aktif
2014: WhatsApp dibeli Facebook seharga USD 19 miliar
Jan Koum & Brian Acton jadi miliarder
✨ Nilai Inspiratif
“Dari office boy menjadi legenda teknologi global.”
– Kisah nyata bahwa kerja keras dan prinsip adalah kunci sukses.