SuaraBhinneka.id, Kota Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUP) memperkuat kelembagaan pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP). Sebanyak 29 koordinator KKMP di seluruh kelurahan telah mengikuti sosialisasi dan pembekalan sebelum koperasi tersebut resmi beroperasi.
Kepala DKUP, Fitriawati, menjelaskan, sosialisasi digitalisasi KKMP bertujuan mengenalkan program dan produk bisnis pada Bank Himpunan Negara (Himbara), sekaligus menambah wawasan pengurus tentang pengembangan usaha. Program tersebut diharapkan, koperasi berjalan optimal, memudahkan monitoring dan pendampingan secara real-time.
“Sosialisasi ini kami bagi menjadi tiga tahap dari 29 kelurahan. Hari ini merupakan gelombang terakhir yang diikuti sembilan koordinator pengawas, dalam hal ini lurah, serta 60 pengurus KKMP,” terang Fitriawati.
Kegiatan sosialisasi menghadirkan narasumber dari DPRD Kota Probolinggo, perwakilan bank Himbara (BNI, BRI, dan Bank Mandiri), serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan.
Fitriawati menegaskan, sebelum KKMP berjalan, pengurus dan anggota perlu memetakan potensi usaha di wilayah masing-masing. Langkah ini penting, agar pengelola koperasi memahami sistem kerja koperasi, strategi bisnis, hingga manajemen keuangan. Pendampingan akan terus dilakukan agar koperasi bisa berperan menggerakkan perekonomian daerah.
Sosialisasi Digitalisasi KKMP dibuka Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, di Aula Badan Kesatuan Politik (Bangkespol), Kamis, 7 Agustus 2025. Dalam sambutannya, Ina menekankan pentingnya digitalisasi untuk menjawab tantangan koperasi di era modern.
“Menindaklanjuti program Presiden sesuai Inpres No. 9 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Kelurahan Merah Putih, perlu dipahami, digitalisasi bukan lagi tren, melainkan kebutuhan. Sekarang apa-apa serba QRIS. Koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi agar tetap relevan dan kompetitif,” ujarnya.
Ina juga mengingatkan, kalau Koperasi Merah Putih berbeda dari koperasi konvensional. Pembentukannya merupakan instruksi langsung Presiden yang melibatkan koordinasi lintas kementerian hingga pemerintah daerah. Karena itu, pengurus koperasi diharapkan memiliki integritas tinggi dan semangat gotong royong.
Sebelum menutup arahannya, Wawali Ini berharap seluruh peserta pelatihan menyerap pengetahuan dari nara sumber dan segera menerapkan saat koperasi beroperasi di wilayah masing-masing.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Berbagai Sumber