SuaraBhinnekaid – Sebelum pilot benar-benar bisa mengendalikan jet tempur, mereka harus melewati tahap penting, yakni berlatih pesawat tempur latih lanjut atau advanced trainer aircraft. Meski namanya “pesawat latih”, jangan salah sangka.
Pesawat tempur latih lanjut, bukan pesawat yang kemampuannya standar. Tetapi pesawat yang mampu melesat berkecepatan tinggi, bermanuver ekstrem, bahkan dilengkapi sistem avionik modern, seperti pertempuran nyata.
Dibalik fungsinya sebagai sarana latihan, pesawat tempur latih lanjut punya taring. Beberapa varian dipersenjatai rudal udara-ke-udara, bom pintar, bahkan roket, berfungsi ganda sebagai pesawat tempur ringan.
Asia Tenggara dan Pesawat Latih Tempur
Kalau kita lihat di kawasan Asia Tenggara, pesawat ini makin menarik. Beberapa Angkatan Udara di kawasan ini, pesawat latih lanjut bukan hanya sarana pendidikan pilot, tapi bagian dari strategi pertahanan.
Indonesia mengandalkan T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan. Pesawat ini sering tampil dilatihan tempur maupun patroli udara.
Thailand punya T-50TH, varian canggih yang dilengkapi senjata untuk pertempuran terbatas.
Malaysia sempat mengoperasikan Aermacchi MB-339, pesawat legendaris asal Italia yang tangguh.
Singapura menggunakan Alenia Aermacchi M-346 Master, pesawat modern dengan kemampuan simulasi misi generasi kelima.
Filipina mengandalkan FA-50PH, versi tempur dari Golden Eagle, yang sudah digunakan dalam misi nyata melawan kelompok militan.
Kenapa Mereka Penting?
Pesawat latih lanjut punya peran krusial. Pintu masuk dunia tempur udara, tempat para pilot muda ditempa mental dan fisik sebelum masuk ke peperangan nyata.
Berikut lima pesawat tempur latih lanjut paling menakutkan yang dimiliki negara-negara Asia Tenggara.
- Aero L-39NG – Vietnam
Aero L-39NG (Next Generation) adalah penerus dari L-39 Albatros yang terkenal diera Perang Dingin. Pesawat buatan perusahaan Aero Vodochody asal Republik Ceko ini produksi tahun 2015.
Spesifikasi:
- Mesin: 1x Williams FJ44-4M turbofan (16,89 kN)
- Kecepatan maksimum: 900 km/jam
- Jarak tempuh: 2.590 km
- Endurance: 4,5 jam
- Ketinggian maksimum: 11,5 km
- Persenjataan: 5 cantelan (1.200 kg), mampu membawa rudal, bom, sensor, hingga gun pod
Vietnam satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengoperasikan L-39NG. Dipesan tahun 2021, terdiri dari unit pesawat, suku cadang, sistem pelatihan berbasis darat, hingga dukungan logistik. Tahun 2024, beberapa unit sudah diterima untuk menggantikan armada L-39 Albatros lama.
- Guizhou JL-9 / FTC-2000 – Myanmar
JL-9 atau FTC-2000 Mountain Eagle adalah pesawat latih tempur transonik buatan Guizhou Aviation Industry, Tiongkok. Pesawat ini pengembangan dari JJ-7, versi latih jet tempur Chengdu J-7.
Spesifikasi:
- Mesin: 1x turbojet afterburner (63,25 kN)
- Kecepatan maksimum: 1.100 km/jam
- Ketinggian maksimum: 16 km
- Jarak tempuh: 863 km
Persenjataan: 5 cantelan (2.000 kg), rudal udara-ke-udara, BVR, rudal anti-radiasi, serta kanon internal 23 mm
Myanmar diketahui memesan varian FTC-2000G tahun 2020. Hingga kini, Angkatan Udara Myanmar diperkirakan mengoperasikan sekitar 6 unit dengan rencana tambahan 60 unit lagi.
- Yakovlev Yak-130 – Laos, Myanmar, Vietnam
Yak-130 merupakan pesawat latih lanjut buatan Rusia, pesawat tempur ringan. Pesawat ini dikembangkan 1991 melalui kerja sama antara Yakovlev (Rusia) dan Aermacchi (Italia), sebelum keduanya berpisah tahun 2000.
Spesifikasi:
- Mesin: 2x turbofan (24,52 kN masing-masing)
- Kecepatan maksimum: 1.060 km/jam
- Jarak tempuh: 2.100 km
- Ketinggian maksimum: 12,5 km
- Persenjataan: 9 cantelan (3.000 kg), rudal R-73, roket S-8, bom, gun pod
- Avionik: kokpit digital open architecture dengan standar MIL-STD-1553
Di Asia Tenggara, Yak-130 digunakan oleh tiga negara:
- Laos: 4 unit (6 unit tambahan dipesan)
- Myanmar: 22 unit
- Vietnam: 12 unit
- Aermacchi M-346 Master – Singapura
M-346 Master adalah versi Italia, proyek gabungan dengan Yakovlev. Setelah keduanya pisah, Aermacchi dikembangkan berstandar NATO, memproduksi pesawat avionik canggih, sistem fly-by-wire, serta meniru karakteristik berbagai jet tempur modern.
Spesifikasi:
- Mesin: 2x Honeywell F124 turbofan (28 kN masing-masing)
- Kecepatan maksimum: 1.090 km/jam
- Jarak tempuh: 1.925 km
- Ketinggian maksimum: 13,7 km
- Persenjataan: 7 cantelan (3.000 kg), rudal AIM-9 Sidewinder, AGM-65 Maverick, bom pintar, gun pod 20 mm
- Fitur: mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara
Di Asia Tenggara, Singapura satu-satunya operator dengan 12 unit M-346. Menariknya, jet-jet ini ditempatkan di Pangkalan Udara Cazaux, Prancis, sebagai bagian dari program pelatihan internasional Angkatan Udara Singapura.
- KAI T-50 Golden Eagle – Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia
KAI T-50 Golden Eagle adalah pesawat latih supersonik buatan Korea Aerospace Industries bekerja sama dengan Lockheed Martin. Pesawat ini memiliki beberapa varian, mulai versi latih murni hingga pesawat tempur ringan penuh.
Varian:
- T-50: pesawat latih lanjut dasar
- TA-50: varian latih tempur / serangan ringan
- FA-50: varian pesawat tempur ringan penuh
Spesifikasi:
- Mesin: 1x General Electric F404 turbofan (78,7 kN)
- Kecepatan maksimum: Mach 1,5 (1.837 km/jam)
- Jarak tempuh: 1.851 km
- Ketinggian maksimum: 14,6 km
- Persenjataan (TA/FA-50): 7 cantelan (5.400 kg), rudal AIM-9, AGM-65, bom pintar, serta kanon internal 20 mm
Empat negara Asia Tenggara telah mengoperasikan T-50:
- Indonesia: 13 unit T-50i (+6 unit dalam pemesanan)
- Thailand: 14 unit T-50TH (+2 unit tambahan)
- Filipina: 12 unit FA-50PH
- Malaysia: 18 unit FA-50 Block 20 (dipesan 2023)
Penutup
Selain menjadi sarana pelatihan calon pilot tempur, pesawat-pesawat di atas merupakan pesawat tempur ringan untuk misi pertahanan maupun operasi militer terbatas. Kehadiran Aero L-39NG, Guizhou JL-9, Yakovlev Yak-130, Aermacchi M-346, dan KAI T-50, kekuatan udara negara-negara Asia Tenggara disegani.***
Penulis : Agus Purwpko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: SEA5, berbagai sumber