Potensi Mengerikan Kecerdasan Buatan, AI Geser Peran Manusia?

Kamis, 7 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Kecerdasan Buatan atau AI. Foto: Cici AI

Ilustrasi: Kecerdasan Buatan atau AI. Foto: Cici AI

SuaraBhinneka.id – AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan adalah cabang ilmu komputer yang fokus pada pembuatan sistem atau mesin yang meniru kecerdasan manusia. AI dirancang agar perangkat lunak atau mesin dapat berpikir, belajar, mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara otomatis, layaknya manusia.

Secara sederhana, AI adalah kecerdasan yang ditambahkan ke dalam perangkat lunak atau mesin dengan tujuan mempermudah pekerjaan manusia dan membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dengan efisien dan cepat.

Fungsi AI:

  • Otomatisasi tugas yang berulang
  • Analisis data dalam skala besar
  • Pengenalan suara dan wajah
  • Pengambilan keputusan cerdas
  • Interaksi manusia-mesin (misalnya chatbot, asisten virtual)

Contoh Penggunaan AI:

  • Asisten virtual seperti Siri, Google Assistant
  • Sistem rekomendasi pada YouTube, Netflix, dan e-commerce
  • Mobil tanpa pengemudi (autonomous vehicle)
  • Chatbot layanan pelanggan
  • Deteksi penipuan di perbankan dan keuangan

Penggunaan Saat Ini:

Kecerdasan buatan (AI) saat ini banyak digunakan diberbagai perangkat, seperti smartphone serta di beberapa produk perusahaan besar, seperti Apple, Microsoft, dan Google. Selain itu, AI juga diterapkan di industri, termasuk game, perfilman, bisnis, pendidikan, dan pertahanan.

Kesehatan (Healthcare)

Diagnosis penyakit: AI digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti kanker, Alzheimer, dan penyakit jantung melalui analisis citra medis (CT-scan, MRI, rontgen).

Asisten virtual medis: Chatbot AI membantu menjawab pertanyaan kesehatan dasar dan mengingatkan pasien minum obat.

Pengembangan obat: AI mempercepat penelitian dan simulasi molekul untuk penemuan obat baru.

Pendidikan

  • Pembelajaran personalisasi: AI menyesuaikan materi belajar sesuai kemampuan dan gaya belajar siswa.
  • Penilaian otomatis: Mempercepat koreksi tugas atau ujian.
  • Chatbot edukatif: Membantu menjawab pertanyaan pelajaran secara langsung.

Bisnis dan Keuangan

  • Analisis data pelanggan: AI memprediksi perilaku konsumen dan merekomendasikan produk.
  • Deteksi penipuan: Mengidentifikasi transaksi mencurigakan secara real-time.
  • Asisten virtual (chatbot): Melayani pelanggan 24/7.

Transportasi

  • Mobil otonom: AI mengendalikan kendaraan tanpa pengemudi.
  • Optimasi rute logistik: AI menentukan jalur tercepat untuk pengiriman barang.

Industri Kreatif

  • Desain grafis & seni: AI menghasilkan karya seni digital, desain logo, hingga musik.
  • Penulisan konten: AI membantu membuat artikel, iklan, atau naskah film.

Keamanan dan Militer

  • Pengawasan cerdas: AI menganalisis rekaman CCTV untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
  • Drone otonom: Digunakan untuk pengintaian dan pencarian korban bencana.

Pertanian

  • Pemantauan tanaman: AI mengidentifikasi hama, penyakit tanaman, dan kondisi tanah melalui kamera dan sensor.
  • Robot pemanen: AI mengontrol mesin untuk memanen secara otomatis.

Perbankan & Fintech

  • Konsultan keuangan virtual: Membantu pengguna mengatur keuangan pribadi.
  • Pemrosesan dokumen otomatis: Menghemat waktu dalam memverifikasi dokumen.

Media Sosial & Hiburan

  • Filter dan rekomendasi konten: AI mengatur feed berdasarkan preferensi pengguna.
  • Deepfake & content creation: AI dapat membuat video atau suara tiruan tokoh terkenal.

Awal Mula:

Konsep kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sudah muncul jauh sebelum istilah modern diciptakan. Berikut penjelasan singkat yang mendukung pernyataan tersebut:

  • Kecerdasan Buatan dalam Mitologi Yunani
Baca Juga  Panser Anoa Buatan Indonesia, Andalan Perang dan Misi Perdamaian

Dalam mitologi Yunani, ada kisah tentang makhluk buatan yang menyerupai AI:

Talos: Patung raksasa dari perunggu yang diciptakan oleh dewa Hephaestus. Talos dirancang untuk melindungi pulau Kreta dengan berpatroli, dan bisa bertindak otomatis, seolah-olah diprogram.

Pandora: Meski tidak sepenuhnya mesin, Pandora wanita pertama yang diciptakan artifisial oleh para dewa, dan dibekali dengan kecerdasan serta rasa ingin tahu, mirip ciptaan berakal.

  • Kecerdasan Buatan dalam Peradaban Mesir Kuno

Meski simbol dan spiritual, Mesir Kuno juga menunjukkan gagasan awal tentang “kecerdasan tak hidup”:

Patung dan artefak dewa dianggap hidup atau memiliki kekuatan berbicara dan membuat keputusan, terutama dalam konteks ritual.

Beberapa teks menyebut patung yang bisa berbicara atau bergerak, meski lebih bersifat mistik ketimbang teknologis, ide dasar tentang “mesin yang berpikir” atau “berjiwa” sudah ada.

Abad ke-17

René Descartes: Tubuh Hewan sebagai Mesin

René Descartes (1596–1650), filsuf dan ilmuwan Prancis, terkenal dengan pandangan mekanistik terhadap dunia fisik. Dalam karyanya, ia berpendapat kalau tubuh hewan (dan tubuh manusia, terlepas dari jiwa) dipahami sebagai mesin biologis kompleks.

Menurut Descartes:

Hewan tidak memiliki jiwa rasional seperi manusia. Gerakan dan perilaku hewan dihasilkan mekanisme otomatis seperti roda gigi dan pegas dalam mesin. Dengan kata lain, hewan tidak punya kesadaran atau kemampuan berpikir, melainkan bertindak seperti “otomaton biologis”.

Pandangan ini dikenal mekanisme Cartesian, yang berpengaruh pada awal perkembangan ilmu biologi dan fisiologi modern. Meski kemudian dikritik karena mengabaikan aspek kognitif dan emosional hewan.

Blaise Pascal: Mesin Hitung Mekanis

Blaise Pascal (1623–1662), matematikawan, fisikawan, dan filsuf Prancis, menciptakan mesin hitung mekanis pertama yang bekerja praktis. Mesin ini dikenal dengan sebutan Pascaline.

Fakta tentang Pascaline:

Diciptakan tahun 1642, ketika Pascal berusia 19 tahun. Dirancang untuk membantu ayahnya memungut pajak, menghitung angkabesar.

Menggunakan sistem roda gigi untuk menjumlah dan mengurang otomatis. Mesin ini dianggap pendahulu kalkulator digital modern.

Abad ke-19:

Charles Babbage dan Ada Lovelace dikenal sebagai pelopor sejarah komputer. Berikut penjelasannya:

Charles Babbage

Charles Babbage (1791–1871) matematikawan, filsuf, insinyur, dan penemu asal Inggris. Ia merancang Difference Engine, kemudian Analytical Engine, mesin hitung mekanis yang dianggap cikal bakal komputer modern.

Difference Engine dirancang untuk menghitung dan mencetak tabel matematika otomatis. Sedang Analytical Engine, rancangan mesin yang lebih canggih, fitur seperti aritmetika (ALU), kontrol alur (loop dan conditional branching), dan memori. Desain komputer pertama yang dapat diprogram.

Ada Lovelace

Augusta Ada King-Noel, Countess of Lovelace (1815–1852), programmer komputer pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Babbage untuk memahami dan mendokumentasi Analytical Engine.

Ia menerjemahkan artikel matematikawan Italia Luigi Menabrea tentang mesin Babbage, dan menambahkan catatan (Notes) tiga kali lebih panjang dari artikel aslinya. Ia penulis algoritma pertama yang dijalankan mesi, algoritma untuk menghitung bilangan Bernoulli.

Baca Juga  5 Alutsista Terbaru yang Memperkuat Pertahanan Indonesia, Ada Drone Bikinan Turki

Era Modern: Eksistensi AI mulai efektif pada tahun 1950-an, didorong oleh pengembangan komputer elektronik.

Eksistensi kecerdasan buatan (AI) mendapat perhatian serius tahun 1950-an, didorong oleh kemunculan komputer elektronik yang memungkinkan para ilmuwan mengeksplorasi gagasan tentang mesin yang dapat meniru berpikir manusia.

1951: Sistem AI pertama untuk permainan catur dikembangkan dengan komputer Ferranti Mark 1, salah satu komputer komersial pertama di dunia.

Lebih lengkapnya:

Programnya “Turbochamp”, dikembangkan Alan Turing awal 1950-an. Meski Turbochamp tidak pernah dijalankan sepenuhnya di Ferranti Mark 1 karena keterbatasan perangkat keras saat itu, algoritma dan logika permainannya sudah dirancang oleh Turing.

Program catur pertama yang benar-benar dijalankan di Ferranti Mark 1 adalah ciptaan Christopher Strachey tahun 1951. Program ini memainkan catur sederhana dengan kemampuan terbatas.

Jadi, Ferranti Mark 1 memang tonggak penting dalam sejarah pengembangan kecerdasan buatan untuk permainan catur, meski AI catur saat itu masih dasar dibanding program modern seperti Stockfish atau AlphaZero.

Alan Turing: Memperkenalkan “Turing Test” untuk menguji mesin berperilaku cerdas seperti manusia.

Alan Turing (1912–1954) matematikawan, ahli logika, kriptanalis, dan pelopor ilmu komputer asal Inggris. Ia tokoh yang meletakkan dasar komputer modern dan kecerdasan buatan, serta berperan kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II.

John McCarthy: Disebut bapak AI karena memperkenalkan istilah “artificial intelligence” pada Konferensi Dartmouth tahun 1956.

John McCarthy (1927–2011) ilmuwan komputer Amerika, sebagai bapak kecerdasan buatan (AI). Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah teknologi dan pemrograman komputer modern.

Lima potensi mengerikan dari AI:

  1. Perkembangan AI Lebih Cepat dari yang Dibayangkan

Perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Apple, Microsoft, dan Facebook, berlomba melakukan riset dan pengembangan kecerdasan buatan (AI). Kemajuan teknologi sangat pesat, hal-hal yang dulu dianggap mustahil, seperti mengoperasikan perangkat hanya dengan perintah suara, kini menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.

Diperkirakan satu dekade ke depan, teknologi AI tertanam disetiap perangkat, mulai alat elektronik rumah tangga hingga transportasi. Perkembangan itu bukan hanya mengubah cara berinteraksi, tetapi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan,  pendidikan hingga dunia kerja.

  1. Manusia Akan Tersaingi oleh Robot

Profesor Moshe Vardi dari Rice University memperkirakan, kalau 30 tahun ke depan, robot akan menggantikan pekerjaan manusia. Karena itu, persentase pengangguran hingga 50 persen akibat gelombang otomatisasi.

Saat ini, robot sudah menangani pekerjaan berat, berulang, eperti sektor manufaktur dan logistik. Seiring kemajuan teknologi AI, robot dan sistem otomatis merambah ke pekerjaan yang dulunya dikerjakan manusia, seperti layanan pelanggan, pengemudi, hingga analisis data.

Akibatnya, manusia menghadapi tantangan di  dunia kerja. Persaingan pekerjaan tak lagi antar sesama manusia, tetapi dengan robot yang tidak pernah lelah, tidak menuntut upah, dan mampu bekerja 24 jam tanpa henti.

  1. Tahun 2040, Robot Akan Lebih Pintar dari Manusia: Ancaman atau Evolusi?
Baca Juga  Jet Tempur Generasi Baru KFX/IFX: Bikinan Indonesia dan Korea Selatan

Tahun 2013, Profesor Nick Bostrom, filsuf terkemuka Universitas Oxford, mengungkap temuan mengejutkan. Ia memprediksi, robot melampaui kecerdasan manusia tahun 2040. Ini bukan sekadar peningkatan teknis, tapi lompatan yang mengubah arah peradaban manusia.

Di tahun yang sama, riset Massachusetts Institute of Technology (MIT) menyebut, saat itu,  kecerdasan AI setara dengan anak berusia 4 tahun. Namun para peneliti MIT memperkirakan tahun 2029, AI akan mencapai tingkat kecerdasan yang setara dengan manusia dewasa.

  1. AI Bisa Belajar Sendiri (Self-Learning AI)

Pada tingkat lanjut, kecerdasan buatan (AI) tidak lagi bergantung pada instruksi manusia. AI mampu melakukan self-learning, belajar mandiri melalui pengolahan data besar (big data), pengenalan pola, dan pembelajaran berulang (reinforcement learning).

Salah satu contoh nyata adalah Google DeepMind, pada proyek yang menggunakan pendekatan Differentiable Neural Computer (DNC). Teknologi ini memungkinkan AI menyimpan, mengakses, dan mengelola informasi seperti otak manusia.

AI seperti DeepMind telah mampu untuk:

  • Mempelajari strategi permainan kompleks (seperti Go dan StarCraft II) tanpa petunjuk manusia.
  • Menyelesaikan masalah yang melibatkan logika dan urutan kejadian.
  • Menyusun jawaban terhadap pertanyaan berdasarkan data yang telah dipelajari.

Fenomena ini mengingatkan kisah fiksi ilmiah Skynet film Terminator, yaitu AI supercanggih Meski masih fiksi, kekhawatiran AI berkembang tanpa batas hingga melampaui kontrol manusia, isu serius di kalangan ilmuwan dan etika teknologi.

  1. AI Berpotensi Membahayakan Eksistensi Manusia

Kekhawatiran terhadap kecerdasan buatan (AI) bukan fantasi fiksi ilmiah. Ilmuwan terkemuka seperti Stephen Hawking dan Elon Musk secara terbuka memperingatkan, pengembangan AI tanpa batasan jelas, ancaman serius bagi kelangsungan hidup manusia.

Musk pernah menggambarkan pengembangan AI ibarat “memanggil iblis”, hebat, tapi berbahaya jika lepas kendali. Kecemasan ini bukan hanya opini pribadi. Lebih 1.000 ilmuwan dan tokoh teknologi dunia, termasuk Steve Wozniak, Stephen Hawking, dan Elon Musk.

Telah sepakat untuk menyerukan pelarangan penggunaan AI dalam persenjataan. Mereka menekankan perlunya regulasi global sebelum teknologi AI berkembang tanpa kendalia.

Dua Kubu Pandangan tentang Masa Depan AI

Pandangan terhadap AI menjadi dua kubu besar:

Kubu Optimis percaya, AI supercerdas solusi terhadap permasalahan kompleks, mulai perubahan iklim, penyakit, kemiskinan, hingga eksplorasi luar angkasa. Mereka membayangkan masa depan utopis, AI membantu menciptakan peradaban lebih adil, cerdas, dan sejahtera.

Kubu Pesimis, sebaliknya, mengkhawatirkan satu kesalahan kecil dalam merancang atau pemrograman AI berakibat fatal. Bagi mereka, potensi kehancuran AI jangan  dianggap enteng. Dalam skenario terburuk, AI menganggap umat manusia ancaman terhadap tujuannya, layaknya kisah film Terminator.***

 

 

Penulis : Agus Purwoko

Editor : Gusmo

Sumber Berita: Berbagai Sumber

Berita Terkait

Deretan Mobil Rumah Termewah 2026, Ada yang 83 Miliar
Rolls-Royce Boat Tail: Mobil Super Mewah Seharga Rp 437 Miliar
Jam Tangan Richard Mille yang Dipakai Sahroni, Harganya Gila-gilaan
Harga Poco X4 Pro: HP untuk Penggemar Smartphone Kencang
POCO C65: Smartphone Raja Gaming Harga Kelas Satu Jutaan
POCO M6: Smartphone Harga Terjangkau Performa Memukau
Tiga Pesawat Latih yang Bisa Terjun ke Medan Perang dan di-Upgrade
Pesawat Latih Indonesia: BAE Hawk dan Golden Eagle, Kayak Jet Tempur F-16

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 19:33

Rolls-Royce Boat Tail: Mobil Super Mewah Seharga Rp 437 Miliar

Rabu, 10 September 2025 - 09:14

Jam Tangan Richard Mille yang Dipakai Sahroni, Harganya Gila-gilaan

Senin, 8 September 2025 - 08:00

Harga Poco X4 Pro: HP untuk Penggemar Smartphone Kencang

Rabu, 3 September 2025 - 06:58

POCO C65: Smartphone Raja Gaming Harga Kelas Satu Jutaan

Rabu, 3 September 2025 - 06:45

POCO M6: Smartphone Harga Terjangkau Performa Memukau

Berita Terbaru