Ren Zhengfei: Insinyur Sipil dan Pamntan Tentara Pendiri Huawei Raksasa Teknologi Dunia

Rabu, 18 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ren Zhengfei, pendiri sekaligus pemilik perusahaan Huawei  Foto: Cici AI

Ren Zhengfei, pendiri sekaligus pemilik perusahaan Huawei Foto: Cici AI

Huawei adalah salah satu produsen ponsel pintar ternama asal Tiongkok yang berhasil menembus pasar global. Dibalik kesuksesan perusahaan teknologi komunikasi terbesar di Tiongkok ini, terdapat sosok pendirinya yang visioner, yaitu Ren Zhengfei.

Ren Zhengfei lahir 25 Oktober 1944 di daerah pegunungan Zhenning, Provinsi Guizhou, Tiongkok. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya, Ren Moxun, adalah guru di sekolah terpencil, sesang ibunya bernama Cheng Yuanzhao.

Latar Belakang Teknik Sipil

Setelah lulus SMA tahun 1963, Ren Zhengfei melanjutkan pendidikan di Institut Teknik Sipil dan Arsitektur Chongqing, jurusan teknik sipil. Setelah lulus kuliah, bekerja sebagai insinyur sipil hingga tahun 1974. Situasi politik di dalam negeri kala itu sedang tidak stabil.

Pada masa Revolusi Kebudayaan tahun 1966, saat Ren berusia 30 tahun, bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (People’s Liberation Army/PLA) dan ditempatkan di divisi Penelitian dan Pengembangan Elektronik dan Komunikasi.

Di sinilah karier Ren dalam dunia teknologi berkembang. Ia menunjukkan prestasi luar biasa dan bahkan berkesempatan hadir dalam Konferensi Sains Nasional 1978 serta Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok.

Hubungan dengan Partai dan Peralihan ke Teknologi

Kedekatan Ren Zhengfei dengan Partai Komunis Tiongkok menjadi salah satu faktor pendorong untuk aktif memajukan teknologi dalam negeri. Pada era 1990-an, ketika Tiongkok masih tertinggal jauh dari negara-negara Barat dalam bidang teknologi, Ren punya ambisi besar mengejar ketertinggalan.

Mendirikan Huawei

Dengan bekal pengetahuan teknis dan jaringan kuat, Ren Zhengfei mendirikan Huawei Technologies. Berkat kepemimpinan dan visinya, Huawei berkembang pesat hingga berhasil menempati peringkat kedua dunia sebagai produsen smartphone, dibawah Samsung.

Perjalanan Huawei: Dari Modal Terbatas hingga Raksasa Teknologi Global

Pada tahun 1987, di usia 44 tahun, Ren Zhengfei mendirikan Huawei di Kota Shenzhen, Tiongkok. Dengan modal patungan sebesar USD 5.600 dari lima investor, Huawei memulai perjalanannya sebagai produsen perangkat switch telepon.

Kala itu, Tiongkok baru saja membuka diri terhadap negara-negara Barat, dan Ren melihat peluang besar dalam industri telekomunikasi. Huawei berkembang dari produsen sederhana menjadi operator penyedia peralatan komunikasi. Dengan dukungan pemerintah, Huawei sebagai penyedia layanan telepon rumah di beberapa kota di Tiongkok.

Ambisi dan Tuduhan Plagiarisme

Tak lama kemudian, Huawei melirik pasar telepon seluler, yang saat itu didominasi negara-negara Eropa dan Amerika. Ren Zhengfei terus mendorong timnya untuk menciptakan produk yang lebih baik dan lebih murah dari kompetitor luar negeri.

Baca Juga  Dari Lensa ke Layar: Transformasi Kamera dalam Sejarah Peradaban

Kesuksesan tidak datang tanpa kontroversi. Ren sempat menghadapi tuduhan menjiplak teknologi perusahaan lain. Tahun 2003, perusahaan teknologi asal AS, Cisco, menggugat Huawei atas dugaan pelanggaran terhadap lima paten dan penyalinan kode sistem operasi.

Fokus pada Riset dan Inovasi

Awal 1990-an, Huawei mulai berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan (R&D), terutama untuk menjangkau pasar pedesaan Tiongkok, yang saat itu masih tertinggal dalam mengakses komunikasi.

Ren melihat, riset dan pengembangan adalah kunci kesuksesan perusahaan teknologi di Amerika. Huawei kemudian menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi asal AS, IBM, mengembangkan teknologi router dan sistem transmisi optic.

IBM juga membantu Huawei dalam merancang sistem manajemen dan pengembangan produk. Di Eropa, Huawei menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Vodafone dan British Telecom.

Huawei Menjadi Raksasa Teknologi Global

Komitmen besar Huawei terhadap inovasi dibuktikan dengan pengeluaran sebesar USD 22,04 miliar atau 15,9% dari total pendapatan tahun 2020 untuk kegiatan riset dan pengembangan teknologi.

Tahun 2019, Huawei mencatat pendapatan sebesar USD 123 miliar, dan kini beroperasi di lebih dari 170 negara dengan jumlah karyawan 197.000 orang.

Huawei telah berevolusi dari perusahaan manufaktur berbiaya rendah menjadi pionir dalam teknologi tinggi, termasuk dalam pengembangan jaringan komunikasi generasi terbaru seperti 4G, 5G, dan bahkan 6G.

Ren Zhengfei: Salah Satu Orang Terkaya di Tiongkok

Sebagai pendiri Huawei, perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok, Ren Zhengfei masuk dalam jajaran orang terkaya di Tiongkok dan dunia. Meski hanya memiliki sekitar 1,4 persen saham di Huawei, nilai kekayaannya luar biasa.

Tahun 2022, kekayaan pribadi Ren Zhengfei diperkirakan USD 1 miliar atau setara dengan 14 triliun rupiah. Kekayaan tersebut sebagian besar berasal dari kesuksesan Huawei sebagai perusahaan global yang beroperasi di 170 negara lebih.

Tantangan Huawei: Dari Tuduhan Plagiarisme hingga Tekanan Global

Meraih kesuksesan luar biasa, perjalanan Huawei tidak selalu mulus. Seiring pertumbuhannya menjadi raksasa teknologi global, Huawei menghadapi tantangan besar, baik dari dalam maupun luar negeri.

  1. Tuduhan Plagiarisme dan Sengketa Paten

Awal 2000-an, Huawei terlibat dalam beberapa sengketa hukum internasional. Salah satu kasus terbesar terjadi tahun 2003, Cisco Systems menggugat Huawei atas tuduhan menyalin teknologi router dan kode sumber sistem operasi.

Akhirnya kasus diselesaikan dengan damai, reputasi Huawei sempat tercoreng di pasar global, terutama di Amerika Serikat.

  1. Tekanan Geopolitik dan Larangan dari Amerika Serikat
Baca Juga  Lee Byung-chull: Dari Penjual Sayur hingga Mendirikan Samsung, Raksasa Teknologi Dunia

Tantangan terbesar Huawei datang pada dekade 2010-an, ketika perusahaan ini menjadi simbol kemajuan teknologi Tiongkok. Pemerintah Amerika Serikat, dibawah Donald Trump, menuding Huawei sebagai ancaman terhadap keamanan nasional, karena kedekatannya dengan Partai Komunis Tiongkok.

Akibatnya, pada Mei 2019, AS memasukkan Huawei ke dalam Entity List, yang melarang perusahaan AS (termasuk Google, Intel, dan Qualcomm) bekerja sama dengan Huawei tanpa izin khusus. Akibatnya, produk Huawei tidak lagi mendapatkan akses ke sistem operasi Android versi penuh dan layanan Google.

  1. Pemutusan Akses Teknologi dan Pasar Global

Larangan AS berdampak besar. Huawei kehilangan pangsa pasar di Eropa dan Amerika Utara. Penjualan ponsel turun drastis karena tidak ada Google Play Services, sementara bisnis jaringan 5G-nya juga ditolak di beberapa negara seperti Inggris, Australia, dan Kanada.

Selain itu, Huawei juga dilarang membeli chipset canggih dari produsen semikonduktor global yang berbasis pada teknologi AS. Ini mempersulit pengembangan ponsel flagship, terutama untuk lini Huawei Mate dan P Series.

  1. Pembatasan di Pasar Domestik dan Internasional

Huawei menghadapi persaingan ketat dari sesama produsen lokal seperti Xiaomi, OPPO, dan Vivo. Sementara di luar negeri, merek-merek seperti Samsung, Apple, bahkan pendatang baru seperti realme terus mengikis posisi Huawei di sektor smartphone.

  1. Pemulihan dan Diversifikasi Bisnis

Untuk mengatasi tekanan tersebut, Huawei mengalihkan fokus ke sektor B2B (business to business), cloud computing, AI, dan mobil listrik. Perusahaan membangun ekosistem HarmonyOS, sistem operasi buatan sendiri sebagai alternatif Android.

Huawei bahkan merambah ke sektor chip dan semikonduktor, dengan mengembangkan desain chip-nya sendiri, meski masih tergantung pada mitra manufaktur luar negeri.

Kesimpulan

Tantangan yang dihadapi Huawei membuktikan bahwa menjadi besar di dunia teknologi global bukan hanya soal inovasi, tetapi juga soal diplomasi, geopolitik, dan kemandirian teknologi.

Ren Zhengfei dan Huawei telah menunjukkan kemampuan bertahan dalam tekanan luar biasa, dan kini mereka tengah menyiapkan fondasi kebangkitan baru berbasis teknologi lokal dan ekosistem mandiri.

Produk Huawei

Smartphone & Perangkat Konsumen

Huawei terkenal secara global melalui produk konsumen, terutama ponsel:

Smartphone

  • Huawei Mate Series – Flagship untuk performa dan teknologi tinggi (kamera Leica, layar premium)
  • Huawei P Series – Fokus pada fotografi dan desain (misalnya Huawei P30, P40, P60 Pro)
  • Huawei Nova Series – Kelas menengah, stylish dan terjangkau
  • Huawei Y Series – Entry-level untuk pasar pemula
Baca Juga  Android: Sistem Operasi Mobile dan Kisah Penemunya yang Pernah Bergabung dengan Apple dan Google

Tablet

  • Huawei MatePad Series – Tablet untuk produktivitas dan hiburan
  • Huawei MediaPad Series – Tablet generasi sebelumnya dengan Android

Laptop

  • Huawei MateBook Series – Laptop premium untuk produktivitas (MateBook X, D, 13, 14, 16)
  • Huawei MateStation – PC desktop mini untuk penggunaan kantoran

Wearables & Aksesoris

  • Huawei Watch Series – Smartwatch (Watch GT, Watch Fit, Watch D)
  • Huawei Band Series – Gelang kebugaran (Huawei Band 7, 8)
  • Earbuds – Huawei FreeBuds Series (FreeBuds 4, 5, Pro)
  1. Jaringan & Infrastruktur Telekomunikasi

Huawei adalah pemimpin global dalam pengembangan perangkat jaringan dan infrastruktur komunikasi.

Produk Infrastruktur Jaringan

  • Base Station (BTS) untuk jaringan 3G, 4G, dan 5G
  • Router & Switch Enterprise
  • Small Cell & Antena
  • Microwave Transmission Equipment
  • CloudCore Solutions – Core network untuk operator seluler

Enterprise & Solusi Bisnis

Huawei menyediakan banyak solusi digital untuk perusahaan, instansi, dan sektor publik:

  • Cloud & AI
  • Huawei Cloud – Platform cloud public dan hybrid
  • GaussDB & FusionInsight – Basis data dan big data platform
  • Atlas AI – Perangkat keras dan software untuk AI dan machine learning

Produk Data Center

  • Storage & Server Solutions
  • Data Center Switches
  • FusionModule – Solusi data center modular
  • Smart City & e-Government Solutions
  • Pengawasan berbasis AI (kamera cerdas)
  • Manajemen kota dan infrastruktur digital

Teknologi Software & OS

  • HarmonyOS (Hongmeng OS)
  • Sistem operasi alternatif Android buatan Huawei
  • Digunakan pada HP, tablet, smartwatch, smart TV, bahkan IoT device

AppGallery

  • Toko aplikasi milik Huawei sebagai alternatif Google Play Store
  • Huawei Mobile Services (HMS)
  • Layanan seperti Huawei Cloud, Huawei ID, Petal Search, Petal Maps, Huawei Browser

Produk Lain & Inovasi Baru

Huawei di Otomotif

  • Teknologi mobil pintar (HarmonyOS for Vehicles)
  • Kerja sama dengan produsen mobil (Avatr, AITO, Seres)
  • Sistem infotainment mobil, sensor, dan pengendali AI untuk kendaraan listrik
  • Modem & Router Konsumen
  • Huawei 5G CPE Pro
  • Huawei Mobile WiFi
  • Home Gateway

Kesimpulan

Huawei bukan hanya produsen smartphone, tetapi konglomerat teknologi global dengan produk dihampir semua sektor digital, dari ponsel pintar, cloud, AI, 5G, hingga teknologi otomotif dan smart city. Keberagaman ini menjadi kekuatan Huawei menghadapi tantangan global.***

Penulis : Agus Purwoko

Editor : Gusmo

Sumber Berita: Berbagai Sumber

Berita Terkait

Samsung Galaxy A33 5G: Spesifikasi, Fitur, dan Harga Ringan
Alfamart Didirikan Djoko Susanto Dari Toko Kelontong
William Tanuwijaya: Dari Penjaga Warnet Hingga Pemilik Tokopedia
Indomaret, Pelopor Bisnis Waralaba di Indonesia Didirikan Anthoni Salim
Android: Sistem Operasi Bikinan Empat Jenius, Diakuisisi Google
Perjalanan Google, Dari Kesalahan Ketik Hingga ada di Puncak
Dari Lensa ke Layar: Transformasi Kamera dalam Sejarah Peradaban
Penemu Copy Paste Sejarah dan Fungsinya, Pernah Kerja di Apple

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 18:27

Samsung Galaxy A33 5G: Spesifikasi, Fitur, dan Harga Ringan

Selasa, 12 Agustus 2025 - 09:24

Alfamart Didirikan Djoko Susanto Dari Toko Kelontong

Selasa, 12 Agustus 2025 - 09:13

William Tanuwijaya: Dari Penjaga Warnet Hingga Pemilik Tokopedia

Selasa, 12 Agustus 2025 - 09:05

Indomaret, Pelopor Bisnis Waralaba di Indonesia Didirikan Anthoni Salim

Selasa, 22 Juli 2025 - 08:19

Android: Sistem Operasi Bikinan Empat Jenius, Diakuisisi Google

Berita Terbaru