Pantai Candidasa, adalah destinasi yang berlokasi di pesisir tenggara Pulau Bali, tepatnya di Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Terletak di tepi laguna air tawar, kawasan wisata ini suasananya lebih santai disbanding Pantai Kuta atau Nusa Dua.
Sejarah Candidasa
Menurut berbagai sumber, pemukiman di kawasan Candidasa sudah ada sejak abad ke-12. Dahulu, tempat ini bernama Teluk Kehen (“Bay of Fire”) dan Cilidasa. Nama Cilidasa dari bahasa Bali, yang berarti “sepuluh anak”, merujuk pada patung dewi kesuburan Hariti yang dikelilingi sepuluh anak di pura dekat laguna.
Pura tersebut tempat ziarah bagi pasangan yang ingin mendapat keturunan. Seiring waktu, nama Candidasa berkembang dari penyebutan Cilidasa. Tahun 1970-an, kawasan ini mulai dikenal sebagai destinasi wisata, karena keindahan alamnya dan lokasinya yang strategis sebagai titik awal menjelajah Bali Timur.
Erosi dan Dampaknya terhadap Lingkungan
Pada 1970-an hingga 1980-an, Candidasa terjadi ledakan pembangunan untuk mendukung sektor pariwisata. Sayangnya, terumbu karang di lepas pantai ditambang untuk dijadikan kapur dan bahan bangunan, menyebabkan kerusakan pada garis pantai. Akibatnya, pantai terkikis ombak.
Sebagai solusi, pemilik hotel membangun pangkal beton berbentuk T yang menjorok ke laut untuk memperlambat abrasi. Hingga kini, erosi dan abrasi pantai masih menjadi perhatian.
Aktivitas Wisata: Surga bagi Penyelam dan Snorkeler
Candidasa terkenal dengan spot snorkeling dan diving yang luar biasa. Tiga pulau kecil di lepas pantainya, yaitu:
Gili Tepekong
Gili Tepekong, salah satu spot menyelam paling menantang dan menarik di kawasan Bali Timur, yang terletak di lepas pantai Candidasa, Kabupaten Karangasem. Pulau kecil berbatu ini favorit bagi penyelam berpengalaman. Arus bawah lautnya kuat menyimpan kekayaan hayati luar biasa.
Karakteristik dan Lokasi
Gili Tepekong, batu karang besar yang muncul di tengah laut Bali. Untuk sampai di Pulau ini, butuh waktu sekitar 15-20 menit dengan perahu dari Pantai Candidasa. Pulau ini tidak berpenghuni dan hanya dapat diakses lewat jalur laut.
Permukaan pulau tandus dan tidak menarik, tetapi dunia bawah lautnya spektakuler. Terumbu karang keras dan lunak tumbuh subur di kedalaman, menciptakan taman laut alami, habitat bagi beragam spesies ikan dan makhluk laut.
Kondisi Menyelam
Meskipun menawan, Gili Tepekong dikenal dengan julukan “The Toilet Bowl”, yaitu sebuah area dengan arus pusaran kuat dan perubahan arus yang tiba-tiba. Oleh karena itu, menyelam di sini hanya disarankan bagi:
- Penyelam berlisensi lanjutan (advanced)
- Memiliki pengalaman menyelam di arus kuat
- Didampingi dive master lokal yang berpengalaman
Waktu terbaik menyelam di Gili Tepekong adalah saat kondisi laut tenang, biasanya antara bulan April hingga November.
Biota Laut
Menyelam di sini memberikan kesempatan melihat, Hiu karang, Ikan pari, Penyu, Barakuda dan Nudibranch
Karang kipas dan karang meja
Bagi fotografer bawah laut, Gili Tepekong menawarkan lanskap laut dramatis dengan dinding karang curam, gua-gua kecil, dan kontras cahaya yang menawan.
Tips dan Info Tambahan
- Durasi perjalanan dari Candidasa: 15-20 menit dengan perahu.
- Peralatan dan pemandu bisa disewa dari dive center di Candidasa.
- Tidak direkomendasikan untuk pemula karena kondisi arus yang tidak menentu.
Gili Mimpang
Gili Mimpang, salah satu destinasi menyelam terkenal di perairan Bali Timur, yang keberadaannya tak jauh dari Gili Tepekong dan Gili Biaha. Lokasinya di lepas pantai Candidasa, Kabupaten Karangasem, cocok bagi penyelam berpengalaman yang ingin menjelajahi dunia bawah laut yang penuh warna.
Karakteristik dan Lokasi
Gili Mimpang terdiri dari tiga pulau karang kecil yang tersusun sejajar dan bisa dicapai dengan perahu dari Candidasa (sekitar 15 menit perjalanan laut). Pemandangan di atas permukaan tampak biasa saja, tetapi di bawahnya terbentang taman karang yang kaya akan kehidupan laut.
Kondisi Menyelam
Arus di Gili Mimpang bisa kuat dan tidak terduga. Karena itu, lokasi ini lebih cocok untuk penyelam tingkat lanjutan (advanced). Area ini dikenal dengan drop-off dramatis, karang berwarna cerah, serta visibilitas cukup baik saat cuaca mendukung.
Biota Laut
Gili Mimpang menawarkan keanekaragaman hayati yang luar biasa, di antaranya:
- Hiu sirip putih dan sirip hitam
- Sekolah ikan jack dan barakuda
- Angelfish, butterflyfish, dan sweetlips
- Karang kipas besar dan spons laut
- Makhluk makro seperti nudibranch dan udang kecil
Beberapa penyelam bahkan beruntung melihat mola-mola (sunfish) di musim tertentu, meski tidak seumum di Nusa Penida.
Tips dan Info Tambahan
- Durasi perjalanan: 15 menit dari Candidasa dengan perahu.
- Waktu terbaik menyelam: April hingga November.
- Tidak direkomendasikan untuk pemula karena kondisi arus.
- Dive center di Candidasa menyediakan peralatan dan pemandu lokal.
Gili Biaha
Gili Biaha, salah satu lokasi menyelam unik dan eksotis di Bali Timur, terletak di perairan lepas Pantai Candidasa, Kabupaten Karangasem. Pulau kecil ini menonjol karena bentuknya menyerupai kubah dan berasal dari sisa aktivitas vulkanik masa lalu.
Karakteristik dan Lokasi
Gili Biaha, pulau vulkanik tak berpenghuni, berjarak sekitar 30 menit perjalanan dengan perahu dari Candidasa. Permukaan pulau tertutup vegetasi lebat dan tebing curam, sementara bawah laut menyimpan pesona tersembunyi berupa gua laut dan dinding karang.
Kondisi Menyelam
Gili Biaha dikenal dengan gua bawah laut (“Shark Cave”) habitat favorit hiu sirip putih. Kondisi arus di sekitar Gili Biaha bisa berubah drastis dan kuat, karenanya hanya direkomendasikan untuk penyelam tingkat lanjut dengan bimbingan dive master profesional. Waktu menyelam terbaik antara April hingga November, ketika kondisi laut stabil.
Biota Laut
Gili Biaha populer di kalangan penyelam yang mencari pengalaman menyelam berbeda. Biota laut yang bisa dijumpai meliputi:
- Hiu sirip putih di Shark Cave
- Ikan pari biru tutul
- Moray eel dan lobster
- Nudibranch, udang mantis, dan makhluk makro lainnya
- Koloni karang keras dan lunak di dinding terjal
Pengalaman menyelam di sini tidak hanya menantang, tetapi juga fotogenik karena pencahayaan alami yang dramatis dari gua bawah laut.
Tips dan Info Tambahan
- Durasi perjalanan: ±30 menit dari Candidasa.
- Akses via perahu, dengan layanan dari dive center di Candidasa.
- Hanya untuk penyelam berpengalaman karena kondisi ekstrem.
- Shark Cave menjadi highlight lokasi ini.
Jetty Padang Bai: Surga Macro Diving di Bali Timur
Jetty adalah salah satu spot diving yang paling unik dan diminati di antara Candidasa dan Padang Bai, Bali Timur. Terletak di bawah dermaga pelabuhan Padang Bai yang aktif, situs ini menyimpan kehidupan bawah laut luar biasa, tempat favorit para fotografer makro dan pecinta biota laut kecil.
Karakteristik dan Lokasi
Jetty berada tepat di bawah struktur dermaga beton yang digunakan untuk aktivitas pelabuhan. Tempat ini terlihat tidak menarik dari permukaan, namun di bawah lautnya menyajikan mikro-ekosistem penuh warna. Struktur tiang dermaga yang tertutup karang lunak, spons, dan anemon menciptakan habitat bagi berbagai makhluk kecil.
Daya Tarik Menyelam
Jetty dikenal dengan:
- Visibilitas sedang, tetapi keanekaragaman hayati tinggi
- Lumpur hitam (black sand) sebagai latar, ideal untuk fotografi makro
- Perairan yang relatif tenang dan mudah diakses, cocok untuk semua tingkat penyelam
- Jetty menjadi lokasi ideal untuk penyelam yang ingin menyelami dunia “kecil” dari laut Bali.
Biota Laut
Spot ini dikenal sebagai tempat berburu makhluk makro langka, termasuk:
- Cuttlefish dan octopus
- Frogfish dan ghost pipefish
- Seahorse dan nudibranch
- Shrimp eksotis (harlequin shrimp, mantis shrimp)
Keberagaman makhluk-makhluk kecil di sini menjadikan Jetty sebagai lokasi wajib bagi penyelam dengan minat khusus pada macro photography.
Tips dan Info Tambahan
- Lokasi: Dekat pelabuhan Padang Bai
- Akses mudah dari Candidasa dan dive center lokal
- Cocok untuk penyelam pemula hingga lanjutan
- Ideal untuk penyelaman siang atau malam hari
Mengapa Memilih Candidasa?
Candidasa: Gerbang Tenang Menuju Eksotisme Bali Timur
Candidasa adalah pilihan tepat wisatawan yang mendambakan ketenangan, keindahan alam bawah laut, dan pengalaman budaya Bali Asli. Terletak di pesisir tenggara Bali, kawasan ini menjadi titik strategis untuk menjelajahi berbagai destinasi menarik di Bali Timur.
Daya Tarik
Ketenangan Candidasa menjadi tempat wisata alternatif dari keramaian, seperti Kuta atau resor mewah Nusa Dua. Selain itu, kawasan ini terkenal sebagai:
- Basis utama menuju spot diving top seperti Gili Tepekong, Gili Mimpang, Gili Biaha, dan Jetty di Padang Bai
- Titik awal wisata budaya ke Taman Ujung, Tirta Gangga, dan Gunung Agung
- Tempat terbaik untuk menikmati suasana pedesaan Bali yang asri dan tradisional
Info Wisatawan
- Lokasi: Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali
- Aktivitas utama: Diving, snorkeling, wisata budaya, dan eksplorasi alam
- Akses: Sekitar ±2 jam perjalanan dari Bandara Internasional Ngurah Rai
Candidasa menawarkan keseimbangan antara petualangan laut dan ketenangan spiritual Bali Timur. Cocok untuk wisatawan solo, pasangan, maupun pencinta diving dan budaya.***
Penulis : Agus Purwoko
Editor : Gusmo
Sumber Berita: Berbagai Sumber