Desa Sangeh, terletak di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, kisah mitologis, dan nuansa spiritual yang kental. Dikenal karena hutan pala yang berada di desa ini, dihuni ratusan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
Desa ini juga menyimpan jejak sejarah dan keagamaan, dengan keberadaan Pura Bukit Sari, pura kuno yang sarat nilai budaya dan spiritual. Hutan pala di desa ini luasnya sekitar 13 hektare, dipenuhi pohon pala (Dipterocarpus trinervis).
Pohon itu diyakini dari Gunung Agung yang pindah secara gaib. Selain pohon, daya tarik lain keberadaan ratusan monyet liar yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Monyet itu hidup bebas, tidak boleh diganggu, dan dipercaya punya struktur kerajaan.
Pura Bukit Sari: Warisan Spiritual dari Kerajaan Mengwi
Di tengah hutan pala berdiri Pura Bukit Sari, pura suci pusat spiritual. Menurut Lontar Babad Mengwi, keberadaan pura tidak terlepas dari kisah sakral putri Ida Batara Gunung Agung yang ingin disungsung (disembah) di Kerajaan Mengwi.
Atas kehendaknya, hutan pala pindah secara gaib pada malam hari ke Mengwi. Ada warga yang melihat kepindahan tersebut. Karena terlihat manusia, hutan tersebut tidak melanjutkan perjalanan dan menetap di Sangeh.
Kemudian dibangun Pura Bukit Sari, atas perintah Cokorda Sakti Blambangan (I Gusti Agung Putu), putra angkat Raja Mengwi. Pura tersebut diyakini peninggalan leluhur, yang dipugar dan digunakan sebagai tempat pemujaan Ida Batara Gunung Agung dan Batara Melanting.
Nilai Budaya dan Religius
Pura Bukit Sari, tempat sembahyang umat Hindu Bali, bagian dari Pura Besakih, pura terbesar dan tertua di Pulau Dewata Bali. Pura Besakih yang berada di lereng Gunung Agung, dianggap Pura Purusa, jiwa dari seluruh Bali. Sedang Pura Bukit Sari, perwujudan spiritual atas kehendak suci.
Daya Tarik Wisata Sangeh Monkey Forest
Berwisata ke Desa Sangeh bukan sekadar melihat hutan atau kera, tetapi pengalaman yang menyentuh alam, budaya, dan spiritual. Berikut beberapa daya tarik tempat wisata Sangeh:
Wisata Alam
Menikmati keindahan hutan pala yang sejuk, asri, dan tenang. Suasana rindang, udara segar, tempat ideal untuk bersantai sambil menyatu dengan alam.
Wisata Budaya dan Religi
Menyaksikan keagungan Pura Bukit Sari, pura peninggalan Kerajaan Mengwi yang bernilai sejarah dan spiritual. Kisah sakral yang mengiringi, menambah kedalaman pengalaman wisata.
Interaksi Unik dengan Satwa Liar
Kera yang hidup bebas di kawasan hutan, bukan sekadar atraksi. Mereka dianggap makhluk keramat oleh warga setempat, keharmonisan antara manusia dan satwa dalam kearifan lokal Bali.
Dikelola oleh Masyarakat Adat
Hutan dan pura di Sangeh dikelola oleh masyarakat lokal dengan sistem adat. Menjaga keseimbangan antara pelestarian alam, warisan budaya, dan praktik spiritual.
Sekilas Tentang Sangeh Monkey Forest
Sangeh Monkey Forest adalah kawasan wisata alam dan budaya di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Tempat ini terkenal dengan hutan pala yang sakral dan populasi kera ekor panjang yang hidup bebas di dalamnya.
- Lokasi: Desa Sangeh, Abiansemal, Badung – Bali
- Jarak dari Denpasar: Sekitar 20 km atau ±45 menit perjalanan
- Jam Operasional: Setiap hari, pukul 08.00 – 17.00 WITA
- Harga Tiket Masuk (perkiraan):
- Dewasa: Rp 30.000
- Anak-anak: Rp 15.000
Dengan suasana yang sejuk dan nuansa spiritual, Sangeh Monkey Forest destinasi yang cocok bagi pecinta alam, budaya, maupun wisata keluarga yang ingin menikmati sisi lain dari Bali.
Hutan Pala yang Sakral
Sangeh Monkey Forest dikelilingi pohon pala raksasa (nutmeg) yang tumbuh ratusan tahun. Keberadaan pohon itu menciptakan suasana hutan yang teduh, sejuk, dan alami, cocok untuk melepas penat dan menikmati udara segar. Selain nilai ekologis, hutan ini punya nilai spiritual, sehingga disucikan.
Kera Jinak tapi Tetap Liar
Sekitar 600 ekor kera ekor panjang (Macaca fascicularis) hidup bebas di kawasan Sangeh Monkey Forest. Kera-kera ini dipercaya sebagai penjaga hutan yang sakral dan dihormati masyarakat setempat. Mereka telah terbiasa dengan kehadiran manusia dan berinteraksi dengan wisatawan.
Meski terlihat jinak, penting diingat mereka tetap binatang liar. Pengunjung disarankan untuk:
- Tidak membawa makanan terbuka
- Menyimpan barang-barang pribadi seperti kacamata dan topi dengan aman
- Menghindari kontak mata langsung atau gerakan mengejutkan
Interaksi dengan kera di sini menjadi salah satu pengalaman unik yang tidak hanya menghibur, tetapi mengajarkan tentang keharmonisan antara manusia dan alam dalam budaya Bali.
Pura Bukit Sari: Warisan Spiritual di Tengah Hutan
Di jantung hutan Sangeh, berdiri megah Pura Bukit Sari, pura tua peninggalan abad ke-17 dari masa kejayaan Kerajaan Mengwi. Pura ini awalnya dibangun sebagai tempat pemujaan keluarga kerajaan dan para leluhur, serta dipersembahkan kepada Dewa Wisnu sebagai pelindung alam.
Nuansa di sekitar pura terasa hening, sakral, dan penuh magis, menyatu dengan lebatnya hutan pala di sekelilingnya. Arsitektur khas Bali terlihat dari ukiran batu, gerbang candi bentar, hingga pelinggih, menjadikan tempat ini cocok untuk:
- Wisata spiritual dan meditasi
- Fotografi budaya dan arsitektur
- Mengenal lebih dalam nilai-nilai keagamaan masyarakat Bali
Bagi wisatawan, mengunjungi Pura Bukit Sari bukan hanya tentang melihat bangunan bersejarah, tapi merasakan kekuatan spiritual dan keindahan budaya yang melekat kuat di tanah Bali.
Legenda Mistis Sangeh
Menurut cerita rakyat setempat, hutan pala di Sangeh bukan hutan biasa. Konon, hutan ini berasal dari lereng Gunung Agung, gunung suci tertinggi di Bali, yang pindah sendiri ke arah selatan. Ketika hutan tersebut melintasi Desa Sangeh, ada seorang penduduk tanpa sengaja melihat pergerakannya.
Karena terlihat oleh manusia, hutan tersebut langsung berhenti pergerakannya dan menetap di sana hingga kini. Karenanya kawasan itu disebut “Sangeh,” yang dalam bahasa Bali berarti “melihat secara tidak sengaja.” Kisah ini menambah nuansa mistis dan daya tarik wisatawan, terutama yang tertarik dengan mitologi, spiritualitas, dan warisan lisan masyarakat Bali.
Aktivitas Seru di Sangeh Monkey Forest
Berkunjung atau berwisata ke Sangeh Monkey Forest bukan hanya untuk melihat kera atau menikmati suasana hutan. Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan wisatawan, di antaranya:
Berfoto dengan latar hutan dan kera liar
Hutan pala yang rindang serta keberadaan keraa yang aktif, menjadikan Sangeh sebagai spot foto unik dan alami. Sebaiknya bawa kamera untuk menangkap momen langka tanpa rekayasa bersama satwa liar tersebut.
Menjelajahi hutan sambil menikmati suara alam
Jalur setapak di dalam kawasan hutan, bisa dinikamti dengan berjalan santai di bawah naungan pepohonan, sambil mendengarkan kicau burung dan suara gemerisik daun.
Mengunjungi dan memotret keindahan Pura Bukit Sari
Abadikan keanggunan arsitektur pura tua yang ada di tengah hutan, simbol perpaduan harmonis antara budaya dan alam Bali.
Belajar tentang hubungan spiritual masyarakat Bali dengan alam dan binatang
Melalui interaksi dengan pemandu lokal atau papan informasi, wisatawan akan memahami masyarakat Bali menjaga keseimbangan antara manusia, hewan, dan lingkungan hidup (konsep Tri Hita Karana).
Tips Berkunjung ke Sangeh Monkey Forest
Agar kunjungan wisatawan ke Sangeh Monkey Forest lancar dan menyenangkan, perhatikan beberapa tips penting berikut ini:
- Hindari memakai aksesoris mencolok atau membawa makanan terbuka
- Kera di Sangeh terkenal aktif dan tertarik pada benda mengkilap atau makanan. Karenanya, simpan makanan dan minuman di dalam tas tertutup.
- Amankan barang-barang pribadi
- Simpan kacamata, topi, atau barang kecil lainnya di tempat yang aman. Kera bisa tiba-tiba mengambil barang berharga secara tiba-tiba.
- Gunakan alas kaki yang nyaman
- Medan di area hutan licin dan berbatu. Kenakan sepatu atau sandal outdoor agar nyaman saat menjelajah, tidak terpeleset.
Hormati aturan dan nilai budaya setempat
Khususnya di sekitar Pura Bukit Sari, jaga sikap sopan, jangan membuat keributan, dan kenakan pakaian yang pantas, sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat suci.
Dengan mengikuti tips ini, wisatawan tidak hanya merasa lebih aman dan nyaman, tetapi ikut menjaga kelestarian dan keharmonisan kawasan wisata yang sakral ini.
Cocok Untuk Siapa?
Sangeh Monkey Forest, destinasi wisata yang menawarkan pengalaman lengkap antara alam, budaya, dan spiritualitas. Tempat ini cocok untuk:
Pecinta Alam
Menyusuri hutan pala yang rindang sambil berinteraksi dengan satwa liar, merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Wisata Keluarga
Anak-anak bisa belajar tentang kera dan ekosistem hutan secara langsung, sementara orang tua menikmati suasana tenang dan udara segar.
Fotografer Alam dan Budaya
Kombinasi antara lanskap hutan, satwa liar, serta arsitektur pura kuno, objek wisata menarik untuk diabadikan dengan kamera.
Pencari Ketenteraman dan Pengalaman Spiritual
Nuansa magis hutan dan keberadaan Pura Bukit Sari, sehingga tempat wisata ini cocok bagi mereka yang mencari ketenangan batin atau ingin bermeditasi di alam terbuka.
Kesimpulan
Sangeh Monkey Forest bukan hanya hutan wisata, melainkan perpaduan antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan spiritual. Dari hutan pala yang rimbun, kera-kera yang sakral, hingga Pura Bukit Sari yang magis.
Dikelola oleh masyarakat adat dengan penuh kearifan lokal, tempat ini mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas kehidupan masyarakat Bali. Bagi siapa pun yang ingin mengenal Bali lebih dari sekadar pantai, Sangeh adalah destinasi yang wajib dikunjungi.***